Perang Israel-Hamas masuk babak baru, diskusi gencatan senjata alot
Perang antara Israel dengan milisi Palestina Hamas kini memasuki tahap terakhir gencatan senjata. Gencatan senjata akan berakhir pada Selasa (28/11/2023) pukul 7 pagi setelah terjadi gencatan senjata empat hari dengan imbalan sandera Israel mulai Jumat lalu. Kedua belah pihak masih membuka peluang gencatan senjata diperpanjang, namun diskusi berjalan cukup sulit. Hamas telah membebaskan 39 sandera Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, sementara Israel telah membebaskan 117 tahanan Palestina. Muncul tanda-tanda bahwa Hamas bersedia memperpanjang gencatan senjata setelah membebaskan lebih banyak sandera Israel. Namun, diskusi mengenai perpanjangan gencatan senjata berjalan alot.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi dua konflik sekaligus. Selain memimpin operasi militer Israel di Gaza untuk menghancurkan milisi Hamas, ia juga menghadapi persoalan politik dalam negerinya. Publik Israel mengamuk kepada menteri di kabinet Netanyahu dengan menyalahkan mereka karena kegagalan mencegah milisi bersenjata Hamas masuk dari Gaza. Meskipun demikian, Netanyahu diharapkan mendapatkan keuntungan politik dari perang ini.
Israel juga melakukan serangan di Suriah dengan menargetkan bandara Damaskus. Serangan udara dilaporkan membuat bandara tersebut tidak dapat dioperasikan lagi. Di samping itu, Israel juga melakukan serangan di Tepi Barat yang diduduki, menyebabkan lebih dari dua ratus orang tewas di wilayah tersebut. Serangan Israel di Tepi Barat meningkat dalam beberapa pekan terakhir, membunuh delapan warga Palestina.
Perang Gaza juga merugikan ekonomi Israel, dengan kerugian sekitar US$ 269 juta per hari. Moody’s memperkirakan bahwa kerugian keseluruhan dari perang ini bisa mencapai US$ 53,5 miliar atau sekitar 10% dari PDB Israel. Perang tersebut juga diperkirakan akan berdampak pada investasi dan pertumbuhan ekonomi Israel.
Selain itu, pengusaha kondang Elon Musk diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog selama kunjungan ke Israel. Salah satu kekuatan besar Timur Tengah, Iran, juga telah mengeluarkan pernyataan mendesak agar gencatan senjata mengambil bentuk yang stabil agar kekejaman rezim Zionis terhadap Gaza tidak terulang kembali.