Jakarta, CNBC Indonesia – Perang di Timur Tengah terus memanas. Serangan masih terus berlangsung setelah kematian pemimpin Hamas, Yahya Sinwar. Bahkan, Israel semakin agresif dalam melakukan serangan.
Berikut adalah update terkait situasi di Timur Tengah saat ini, seperti yang dikumpulkan oleh CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Sabtu (19/10/2024).
Israel Siapkan Rencana Sebelum Pemilu AS
Menurut Reuters, setelah kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar, merupakan kemenangan besar bagi Israel. Namun, para pemimpin Israel juga berupaya untuk memperoleh keuntungan strategis yang lebih dari sekadar kemenangan militer. Mereka ingin membentuk kembali lanskap regional yang menguntungkan Israel dan melindungi perbatasannya dari serangan di masa depan.
Dengan mendekati pemilihan umum di AS, Israel berusaha menyebabkan kerusakan maksimal pada Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon. Mereka ingin menciptakan zona penyangga yang tidak dapat diubah sebelum presiden baru dilantik.
Rumah Netanyahu Diserang Drone
Sebuah pesawat tak berawak diluncurkan ke arah rumah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di kota Caesarea, Israel utara, pada hari Sabtu. Meskipun Netanyahu tidak berada di tempat tersebut, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Sebelumnya, militer Israel menyatakan bahwa drone diluncurkan dari Lebanon dan menghantam sebuah bangunan di kota tersebut. Meskipun ledakan terdengar di Caesarea, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Israel Serang Kamp Pengungsi, Puluhan Warga Sipil Tewas
Pesawat Israel menjatuhkan selebaran di atas Gaza selatan yang menampilkan gambar Yahya Sinwar dengan pesan, “Hamas tidak akan lagi memerintah Gaza”. Serangan dilakukan terhadap kamp pengungsi Jabalia di Gaza Utara, Palestina. Serangan tersebut menyebabkan kematian 33 warga sipil.
Hamas Akan Tunjuk Pemimpin Baru di luar Gaza
Hamas kemungkinan akan menunjuk pemimpin politik baru yang berbasis di luar Gaza, sementara saudaranya, Mohammad Sinwar, diperkirakan akan memimpin perang melawan Israel di wilayah tersebut. Hamas harus mempertimbangkan preferensi dari pendukung utama mereka, Iran, dan juga kepentingan negara Arab Teluk, Qatar, dalam menentukan kandidat untuk kepemimpinan.
Presiden AS Joe Biden diperkirakan akan menggunakan kematian Sinwar untuk menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar menghentikan perang di Gaza. Namun, Netanayahu mungkin lebih memilih untuk menunggu hingga akhir masa jabatan Biden dan bekerja dengan presiden berikutnya, baik dari Partai Demokrat maupun Republik.
Ini merupakan perkembangan terbaru di Timur Tengah, semoga situasi segera mereda.