Banyak Menteri Jokowi Meminta Vale Untuk Menjual 14% Saham Dengan Harga Diskon

by -128 Views

Sejumlah menteri di Kabinet Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kompak meminta harga diskon atas pelepasan (divestasi) 14% saham Vale Canada Ltd (VCL) di PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kepada pihak Indonesia, khususnya Holding BUMN Pertambangan MIND ID.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir misalnya, dia tak segan menyebut valuasi 14% saham Vale dinilai terlalu tinggi. Bila tidak diturunkan, maka pihaknya akan mendorong pelepasan sejumlah wilayah tambang nikel INCO.

“Master agreement untuk 14%-nya sudah sepakat, tapi valuasinya belum. Tentu kendalanya sama kita merasa valuasi ketinggian,” ungkap Erick di Jakarta, dikutip Jumat (24/11/2023).

“Makanya ada dua opsi yang kita dorong. Satu, memang kita melepas, jadi kan dia punya kawasan besar sebagian dilepas. Memang kan seperti itu, semua BUMN juga ada relinquish, ada pelepasan,” tuturnya.

Dia menyebut, pelepasan wilayah tambang Vale tersebut juga tak lain untuk menekan valuasinya.

“Ya bisa saja untuk menekan valuasi, dilepas salah satu opsinya. Kalau mereka gak mau ya kita musti ketemu valuasinya,” ucapnya.

Erick pun sempat menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia akan melakukan negosiasi harga dengan Vale demi mencapai harga semurah-murahnya.

“Kan kita masih negosiasi. Ya negosiasi harga semurah-murahnya gitu,” ujar Erick saat ditemui di sela acara peluncuran Komitmen Pendanaan (CIPP) Just Energy Transition Partnership (JETP), di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Dia juga mengatakan negosiasi harga saham divestasi Vale ke MIND ID berjalan alot. Dia menekankan bahwa valuasi harus berjalan dengan baik.

“Karena ini pertanggungjawaban kita. Dan contoh apa yang dilakukan Vale sangat positif. Karena ada Volkswagen, ada juga yang namanya Ford, tetapi kan ada komitmen jangka panjang mereka yang belum deliver waktu itu. Nah kalau itu menjadi bagian men-check up mereka punya valuasi ya gak fair,” tandasnya.

Begitu juga dengan permintaan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Arifin meminta agar harga divestasi 14% saham Vale ini harus lebih murah dibandingkan harga pasar.

“(Harga saham Vale) yang penting harus lebih murah dari harga pasar,” ujar Arifin saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (17/11/2023).

Senada dengan itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia juga mengungkapkan nilai akuisisi saham PT Vale Indonesia (Tbk) oleh Holding BUMN Tambang MIND ID masih dalam tahapan negosiasi. Ia meminta agar para investor tidak memberikan harga yang mahal.

“Lagi dibicarakan, karena itu kan B to B, kita harus menghargai investor, tapi juga jangan investor memberikan harga mahal kepada BUMN. Harus fair,” kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (10/11/2023).

Perlu diketahui, harga saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di Bursa Efek Indonesia per Jumat (24/11/2023), pukul 14.20 WIB terpantau berada di level Rp 4.620 per lembar.

Perjanjian pendahuluan divestasi antara MIND ID dengan Vale Canada Ltd dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd telah dilakukan di San Francisco, Amerika Serikat, Jumat (17/11/2023). Penandatanganan divestasi 14% saham ini turut disaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Divestasi ini akan menjadikan MIND ID sebagai pemegang saham terbesar Vale, sehingga MIND ID dan Vale Canada bisa melakukan kontrol bersama atas Vale,” kata Jokowi dalam keterangan, Sabtu (18/11/2023).
Dalam perjanjian itu, Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd akan mendivestasikan kepemilikan sahamnya di PT Vale Indonesia Tbk kepada MIND ID, sehingga Mind ID akan menjadi pemegang saham terbesar perseroan.

Seperti diketahui, divestasi saham Vale ini diperlukan sebagai salah satu syarat agar perpanjangan kontrak tambang PT Vale Indonesia menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dapat dilakukan.

Kontrak Karya PT Vale Indonesia akan berakhir pada Desember 2025 mendatang. Agar kontrak bisa diperpanjang dan berubah menjadi IUPK, maka perusahaan harus mendivestasikan sebagian besar sahamnya kepada pemilik Indonesia.

Saat ini kepemilikan Indonesia di PT Vale Indonesia Tbk (INCO) antara lain melalui MIND ID 20% dan sekitar 21,18% tersebar di pasar saham Indonesia. Artinya, jika penambahan saham hanya 14%, maka MIND ID akan memiliki 34% saham Vale.

Sementara, pemegang mayoritas saham INCO sendiri saat ini masih dipegang oleh Vale Canada Limited (VCL) dengan komposisi 43,79% saham, kemudian Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SMM) sebesar 15,03%.