PT Pertamina (Persero) telah memperkenalkan inovasi Desa Energi Berdikari (DEB) di 85 titik di seluruh Indonesia. Melalui DEB, Pertamina mengembangkan energi bersih dengan memanfaatkan 5 jenis energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, gas metana dan biogas, mikro hidro, biodiesel, serta energi hybrid dari energi surya dan angin.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan bahwa DEB merupakan program yang bertujuan untuk mendukung ketahanan energi dengan energi baru terbarukan, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat di desa.
Program DEB difokuskan pada pemanfaatan energi bersih sesuai dengan potensi desa, sehingga juga berdampak pada ketahanan dan kemandirian energi di wilayah tersebut. DEB memberikan akses Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai solusi atas tantangan kebutuhan energi masyarakat yang semakin meningkat.
Pertamina berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat dalam pelaksanaan program DEB, karena energi bersih yang mudah diakses diharapkan dapat membuka jalan bagi pembangunan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian berkelanjutan.
Hingga akhir 2023, program DEB telah menghasilkan energi terbarukan sebanyak 324.039 Wp (tenaga surya), 609.000 m3/tahun (gas metana), 16.500 Wp (Hybrid/Matahari & Angin), 28.000 Watt (mikro hidro), dan 6.500 L/tahun (biodiesel). Setiap tahun, Program DEB Pertamina berhasil menurunkan karbon emisi sebesar 729.127 ton CO2eq.
Program DEB juga memberikan dampak ekonomi bagi 5.413 KK Penerima Manfaat. Dalam setahun, DEB memberikan manfaat ekonomi senilai Rp2,5 miliar sehingga sekaligus akan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa.
Melalui program DEB Pertamina, diharapkan masyarakat dapat mengembangkan potensi ekonominya dengan berbagai pelatihan pengembangan kapasitas masyarakat, pengembangan produk UMKM yang dihasilkan, hingga pemberian edukasi terkait pemanfaatan dan perawatan fasilitas energi terbarukan.