Meskipun Banyak Negara Kekurangan Pangan, Indonesia Tetap Memiliki Stok Beras

by -120 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kenaikan harga beras yang tinggi saat ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Negara lain juga mengalami kondisi serupa.

Bahkan, lanjut Jokowi, beberapa negara mengalami kekurangan pangan. Namun, Indonesia masih memiliki stok beras sebanyak 1,2 juta ton di gudang Perum Bulog. Stok beras sebanyak itu hanya mencakup stok cadangan beras pemerintah (CBP).

Karena itu, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya melakukan intervensi harga melalui berbagai program. Salah satunya adalah dengan menyalurkan bantuan beras 10 kg kepada sekitar 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

“Kenapa kita memberikan bantuan beras 10 kilogram? Karena harga beras naik sedikit dan ini tidak hanya terjadi di negara kita, namun di seluruh dunia harga beras juga naik tinggi,” kata Jokowi saat meninjau langsung penyaluran bantuan beras di Gudang Perum Bulog Kalangkangan, Tolitoli, Sulawesi Tengah, Rabu (27/3/2024).

Jokowi menyatakan bahwa Indonesia masih mampu mengendalikan kenaikan harga beras dan memberikan bantuan kepada masyarakat.

Dia juga memastikan bahwa stok pangan yang dikelola oleh Bulog mencukupi untuk melaksanakan berbagai program intervensi selama Ramadan dan menjelang Idulfitri.

Harga beras hari ini, Rabu (27/3/2024), naik lagi menurut Panel Harga Badan Pangan. Harga beras premium naik Rp20 menjadi Rp16.340 per kg dan harga beras medium naik Rp10 menjadi Rp14.140 per kg.

Meskipun harga beras cenderung turun dalam satu minggu terakhir, namun harga beras saat ini masih jauh di atas harga tertinggi tahun 2023.

Jokowi juga menyampaikan bahwa harga gandum dan beras naik tinggi di negara-negara lain, sedangkan Indonesia masih alhamdulillah memiliki stok beras. Bulog masih memiliki stok 1,2 juta ton di seluruh Indonesia.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi juga menegaskan komitmen BUMN pangan dan pemerintah daerah untuk menjaga ketersediaan stok pangan strategis agar harga pangan tetap terkendali.

Arief menjelaskan bahwa proyeksi neraca pangan menunjukkan ketersediaan pangan strategis akan cukup hingga April mendatang. Pemerintah telah melakukan berbagai langkah intervensi untuk memastikan pasokan pangan bagi masyarakat.

Salah satu intervensi yang dilakukan adalah Gerakan Pangan Murah (GPM). Hingga pekan ketiga Maret 2024, GPM telah dilaksanakan sebanyak 2.720 kali. Pada 1 April 2024, Bapanas akan melaksanakan GPM se-Indonesia diharapkan sebanyak 597 kali selama April 2024.

Realisasi program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sampai 25 Maret mencapai 517 ribu ton. Sedangkan realisasi bantuan beras nasional per 26 Maret telah mencapai 90,77% dari target Januari-Maret sebesar 599 ribu ton.

(dce/dce)