Harga BBM di Indonesia Naik Turun, Ternyata 3 Negara Ini yang Menentukannya

by -108 Views

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa ada tiga negara yang menjadi penentu naik-turunnya harga minyak dunia yang juga akan berpengaruh pada harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya BBM non-subsidi di Indonesia.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan kektiga negara di dunia yang menjadi penentu naik-turunnya harga minyak mentah adalah Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Arab Saudi.

“Jadi kan yang menentukan kan 3 besar ya yang minyak, Amerika, Rusia, Saudi Arabia. 3 itu yang sekarang kan, walau ada OPEC tapi 3 besar itu yang menentukan sekali harga minyak,” ungkap Tutuka saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (12/2/2024).

Adapun, dia mengatakan China juga saat ini menjadi negara yang bisa mempengaruhi harga minyak mentah dunia. Jelasnya, jika China membutuhkan banyak pasokan minyak mentah maka harga minyak mentah akan melonjak, begitupun sebaliknya.

“Salah satu pengaruhnya adalah memenuhi kebutuhan (minyak) dari China. China itu kan besar. Jadi china itu sekarang kalau dia sudah terpenuhi (minyaknya) jadi akan berpengaruh ke harga. Jadi kemarin China sempat tidak terlalu membutuhkan, tapi sekarang membutuhkan lagi,” bebernya.

Selain itu, dia mengatakan saat ini tren harga minyak dunia cenderung naik. Dia menilai hal itu lantaran salah satu penyebabnya yakni dampak dari konflik yang terjadi di Timur Tengah masih mempengaruhi harga fluktuasi minyak mentah dunia. Hal itu juga dikatakan mempengaruhi rantai logistik minyak mentah dunia.

“Ini tergantung permasalahan di Timur Tengah jadi kan itu membuat sistem logistiknya jadi terganggu jadi kalau saya lihat amati itu naik turun, naik turun, tapi kecenderungannya naik,” jelasnya.

Walau begitu, dia menyebutkan kecenderungan tren naik harga minyak dunia tidak akan berpengaruh kepada harga Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) seperti Pertalite. Tutuka menegaskan pemerintah belum memiliki rencana untuk menaikkan harga jual BBM bersubsidi. “Ndak (naik), itu kan untuk JBKP nggak. Pemerintah nggak ada pemikiran ke sana,” tandasnya.

Seperti diketahui, pada penutupan perdagangan hari Jumat (9/2/2024), harga minyak mentah WTI ditutup menguat 0,81% di posisi US$76,84 per barel, begitu juga dengan minyak mentah brent ditutup lebih tinggi atau naik 0,69% di posisi US$82,19.

Dalam sepekan kedua harga minyak melesat dengan minyak mentah WTI terapreasiasi 6,31% dan minyak mentah brent melejit 6,28%.

Harga minyak berakhir lebih tinggi pada hari Jumat dan naik sekitar 6% secara mingguan, didorong kekhawatiran mengenai pasokan dari Timur Tengah yang meningkat dan pemadaman listrik memperketat pasar produk olahan.

Minyak berjangka naik sepanjang minggu ini, didukung setelah penolakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap proposal gencatan senjata Hamas pada hari Rabu. Kenaikan minggu ini mengikuti penurunan 7% pada minggu sebelumnya.