Israel Diadang AS dan Gaza Mengalami 9 Perkembangan Terbaru, Korban Tewas Mencapai 16 Ribu

by -120 Views

Militer Israel Memperluas Serangan di Gaza, PBB Minta Pembantaian Warga Sipil Dihentikan

CNBC Indonesia – Hingga saat ini, militer Israel terus memperluas serangan daratnya di Gaza. Dalam laporan terbaru, tank tentara Israel saat ini bergerak menuju pusat kota Khan Younis setelah malam penembakan artileri tanpa henti dan bentrokan di sekitar Gaza. Pasukan Israel juga beroperasi di wilayah Tepi Barat yang diduduki, di mana mereka dilaporkan menangkap lebih banyak warga Palestina dalam beberapa penggerebekan.

Pelapor khusus PBB mengatakan bahwa “pembantaian warga sipil harus dihentikan” di tengah rumah sakit di Gaza yang berjuang untuk menangani lonjakan jumlah warga Palestina yang membutuhkan perawatan darurat. Amerika Serikat (AS) juga dilaporkan memberi sanksi ke Israel. Berikut adalah update terbaru situasi di Gaza yang dihimpun dari berbagai sumber pada Rabu (6/12/2023) seperti dilansir oleh CNBC Indonesia.

Korban tewas di Gaza telah mencapai 16.248, termasuk 7.112 anak-anak dan 4.885 wanita. Sementara 43.616 orang, termasuk 8.663 anak-anak dan 6.327 perempuan, serta 7.600 warga dilaporkan hilang. Di Tepi Barat, terdapat 262 orang tewas, termasuk 63 anak-anak, dan lebih dari 3.365 orang luka-luka. Korban di Israel tidak bertambah, dengan 1.200 orang tewas dan 5.600 orang luka.

Selama perang Gaza-Israel, setidaknya 63 jurnalis telah tewas, termasuk 56 jurnalis Palestina, empat jurnalis Israel, dan tiga jurnalis Lebanon. Di wilayah Khan Younis, militer Israel bersiap menghadapi pertempuran sengit selama berhari-hari, sementara di Tepi Barat, pasukan Israel melakukan penggerebekan di kamp pengungsi Balata di kota Nablus.

Israel mengaku telah menyerang 250 sasaran di Gaza dalam sehari, dengan tujuan menemukan dan menghancurkan senjata, terowongan bawah tanah, dan bahan peledak Hamas. UNRWA memperingatkan bahwa situasi di Gaza “semakin buruk setiap menitnya”, dengan banyak orang melarikan diri dari serangan Israel kepada tempat penampungan yang sudah melebihi kapasitas.

Presiden AS, Joe Biden, ditekan oleh pekerja magang di Gedung Putih untuk menyerukan gencatan senjata permanen. Ini bukan pertama kalinya, sebelumnya lebih dari 500 pejabat AS juga mengirimkan surat serupa kepada Biden. AS juga mengumumkan akan memberikan sanksi kepada individu yang merusak perdamaian, keamanan, atau stabilitas di Tepi Barat.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengecam rencana Israel untuk menciptakan “zona penyangga demiliterisasi” di Gaza dan memperingatkan Israel agar tidak memburu anggota Hamas. Ia juga mengancam Israel bahwa akan “membayar harga yang mahal” jika melakukan hal tersebut. Hamas dilaporkan menggunakan taktik “yang semakin canggih” untuk melawan Israel yang mulai menyerbu wilayah Gaza selatan.