Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan bahwa Pemilu atau Pilpres tahun ini, tidak memberikan banyak manfaat bagi para pelaku usaha UMKM. Terutama produsen bendera, kaos, hingga alat peraga kampanye lainnya.
Dia mengklaim, sudah mengunjungi berbagai sentra produksi alat peraga hingga asosiasi konveksi untuk meninjau pengaruh Pemilu atau Pilpres terhadap permintaan produksi mereka. Namun, hingga kini kata dia belum ada pesanan dari para peserta Pemilu.
“Tidak ada pesanan dari semua partai, kecil adalah dari caleg,” kata Teten saat ditemui di kawasan Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Teten menduga, partai-partai peserta Pemilu selama ini memesan alat peraga kampanyenya dari luar negeri atau impor, karena penawaran harganya yang dia duga lebih murah. Akibatnya, pesanan di dalam negeri pun kini nihil.
“Bisa jadi mungkin, saya cek ke produsen yang biasa, 2-3 tahun lalu produksi alat peraga kampanye, seperti bendera, spanduk, kaos, enggak ada yang bikin di dalam negeri,” tegasnya.
Dia belum bisa menunjukkan data lonjakan impor alat peraga yang menjadi basis perkiraan penyebab sepinya pesanan alat peraga kampanye di dalam negeri, namun dia memastikan bahwa pesanan di lapangan setelah ditinjau memang tidak ada.
Teten mengaku tak bisa berbuat banyak karena tidak adanya larangan partai politik harus memesan alat peraga kampanye di dalam negeri. Namun, dia menyarankan agar partai-partai politik memesan alat kampanye di dalam negeri ketimbang di luar negeri hanya karena harga lebih murah.
“Itu kan enggak ada aturan yang melarang harusnya komitmen aja. Ya mungkin lebih murah (di luar),” ujar Teten.
“Kalau saya sarankan sebagusnya memang dibikin dalam negeri lah, ini kan Pemilu bagi rakyat kecil, UMKM, itu kan justru berkah, karena banyak pesanan tadi kaos, spanduk, bendera, itukan hidupkan ekonomi rakyat selain kuliner, kalau kuliner masih,” tegasnya.