Jakarta, CNBC Indonesia – Seperti dua calon presiden lainnya, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, turut memberikan pernyataan penutup dalam debat calon presiden peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Mengawali pernyataan penutup, Ganjar memaparkan data anggaran Kementerian Pertahanan dari tahun 2019 hingga 2021 yang terus meningkat. Kemudian capaian Minimum Essential Force yang kemungkinan berat untuk terpenuhi.
“Maka dalam konteks politik luar negeri, maka autonomy strategy jadi penting untuk meredefinisi dari politik kita yang bebas aktif,” ujar Ganjar.
Mantan gubernur Jawa Tengah itu juga menyinggung urgensi keberadaan duta besar siber. Sebab, menurut Ganjar, masalah besar hari ini ada pada dunia digital.
“Maka kita perlu dubes ini untuk merespons perubahan global yang ada,” kata Ganjar.
Tidak hanya itu, dia mengatakan, duta besar krisis iklim juga diperlukan. Ada pula Garda Samudera jadi strategi baru dari poros maritim dunia.
“100% pesawat kita mesti siap tempur, alusista kita mesti siap tempur dan zero tolerance untuk kecelakaan pada alutsista kita,” ujar Ganjar.
Lebih lanjut, dia mengatakan, kekuatan pertahanan Indonesia di angkatan siber akan ditingkatkan. Anggaran pertahanan juga akan ditingkatkan hingga 2% dari PDB.
“Terkait keamanan mendorong pada profesionalisme kepolisian yang mau tidak mau harus kita lakukan,” kata Ganjar.
Dia juga menginginkan Badan Siber Polri didorong, satuan baru di setiap Polda untuk tindak pidana perdagangan orang (TPPO), dan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Kemudian kesejahteraan prajurit TNI dan keluarga menjadi begitu penting untuk mendapatkan perhatian. Beasiswa kuliah anak prajurit dan Bhayangkara yang membutuhkan perlu kita lakukan.
“Indonesia Garda Samudera, we are growth,” ujar Ganjar.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Video: Ganjar Sebut Proses Pemilu RI Seperti “Drakor”
(miq/miq)