Bandara Minangkabau Ditutup Sementara, Begini Kondisi Terkini Gunung Marapi

by -167 Views

Gunung Marapi di Sumatera Barat Kembali Erupsi, Bandara Minangkabau Ditutup
Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan bahwa Gunung Marapi di Sumatera Barat meletus kembali pada hari Jumat (5/1/2024). Letusan terakhir terjadi pada pukul 12.18 WIB dengan amplitudo letusan sebesar 8,3 mm dan durasi letusan kurang lebih 36 detik.

Ketua Subtim Pengamatan Gunung Api, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Heruningtyas Desi Purnamasari mengungkapkan bahwa Gunung Marapi saat ini masih sering mengeluarkan hembusan. Abu vulkanik dari Gunung Marapi telah membuat Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ditutup sementara.

Berikut beberapa rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh Badan Geologi:

Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan/pendaki tidak diperbolehkan memasuki dan melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) G. Marapi.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Marapi agar menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu jika terjadi hujan abu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

Masyarakat yang ada di sekitar Gunung Marapi dan seluruh pihak agar menjaga kondusifitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menutup operasional Bandara Internasional Minangkabau Padang sebagai langkah mitigasi karena adanya abu Gunung Marapi yang terdeteksi. Penutupan bandara ini diumumkan melalui Notice to Airmen (NOTAM) dengan Nomor B0030/24 NOTAMN mulai pukul 10.45 WIB sampai dengan pemberitahuan selanjutnya karena alasan keselamatan penerbangan terutama adalah sebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.

Pihak Bandara Wilayah VI Padang akan terus melakukan monitoring dan pengawasan perkembangan situasi tersebut berupa pengamatan lapangan yang dilakukan dengan interval 30 menit sampai 1 jam sekali pada beberapa titik di sekitar bandara.

Dalam situasi kahar, maskapai penerbangan diminta memberikan kompensasi kepada penumpang yang telah membeli tiket, termasuk opsi full refund, reschedule, ataupun re-route ke bandara terdekat jika seat masih tersedia. Keselamatan seluruh pihak terlibat tetap menjadi prioritas utama.