PLN (Persero) semakin agresif dalam menjalankan komitmennya menggenjot bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya proyek pembangkit listrik berbasis EBT PLN yang akan beroperasi.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan bahwa PLN telah meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata berkapasitas 192 Mega Watt peak (MWp). PLTS Terapung ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara (ASEAN) dan ketiga terbesar di dunia.
Darmawan mengatakan bahwa PLN akan terus menggenjot pembangunan PLTS Terapung lainnya di Indonesia setelah meresmikan PLTS Terapung Cirata tahun lalu. Ada tiga proyek PLTS Terapung lainnya yang akan dibangun, yaitu PLTS Terapung Saguling di Jawa Barat (60 MW), PLTS Terapung Singkarak di Sumatera Barat (50 MW), dan PLTS Terapung Karangkates di Jawa Timur (100 MW).
PLN akan mengakselerasi seluruh pipeline pembangkit EBT dalam RUPTL 2021-2030 serta merancang RUPTL baru 2024-2033. PLTS Terapung Cirata, yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo, dipasang di atas Waduk Cirata dengan luas 200 hektare dan menelan investasi hingga US$ 145 juta.
Proyek ini melibatkan ribuan tenaga kerja dan UMKM lokal, serta merupakan kerja sama antara PLN dan perusahaan energi asal Uni Emirat Arab, Masdar. Saat ini, kepemilikan saham PLN Nusantara Power adalah 51% dan Masdar adalah 49%.
*[wia]*
Referensi: [CNBC Indonesia](https://www.cnbcindonesia.com/news/20240530173900-4-364025/pln-makin-gencar-plts-terapung-cirata-192-mw-ketiga-terbesar)