Wiko’s Excellent Performance as PHE Director Now Appointed as Pertamina’s Vice President Director

by -113 Views

Kementerian BUMN baru saja mengangkat Wiko Migantoro sebagai Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) pada RUPS hari ini, Rabu (31/01/2024). Keputusan tersebut tertuang dalam SK-25/MBU/01/2024 tentang Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina.

Sebelumnya, Wiko menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina. PHE saat ini memegang kendali atas seluruh kegiatan usaha dan operasional Pertamina di sektor hulu migas.

Perusahaan ini ditunjuk sebagai Subholding Upstream sejak tahun 2021 lalu. Hingga saat ini, PHE setidaknya mengelola portofolio dan operasional sebanyak 58 anak perusahaan, 6 perusahaan patungan, dan 2 perusahaan afiliasi yang mengelola blok-blok migas di dalam dan luar negeri.

Di bawah kepemimpinan Wiko, kinerja keuangan dan operasional Pertamina Hulu Energi (PHE) cukup baik. Pada tahun 2022, PHE berhasil mencatatkan laba bersih sebesar US$ 4,6 miliar atau Rp 68,59 triliun (asumsi kurs Rp 14.913 per US$).

Menariknya, PHE menggenjot pertumbuhan produksi migas PT Pertamina (Persero). Pada tahun 2024, PHE menetapkan target produksi minyak siap jual atau lifting sebesar 627 ribu barel setara minyak per hari (mboepd) dengan kenaikan sebesar 7% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara untuk lifting gas bumi, perusahaan menetapkan target sebesar 2.769 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dengan pertumbuhan sebesar 3%.

PHE mengalokasikan investasi sebesar US$ 5,7 miliar atau Rp 85 triliun untuk tahun 2023 guna peningkatan produksi migas perusahaan. Anak usaha PHE seperti Pertamina Hulu Rokan (PHR) juga memiliki kinerja yang baik dengan target laba bersih di atas US$ 700 juta pada tahun 2024.

PHR menargetkan produksi minyak dari Blok Rokan mencapai 167 ribu barel per hari (bph) dengan harga minyak mentah di kisaran US$ 82 per barel, yang berujung pada pendapatan di atas US$ 3 miliar pada 2024. Pada 2022, PHR berhasil mencetak laba bersih lebih tinggi 254,3% dari target dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP).

Selain kinerja keuangan dan produksi yang baik, pada 2023 lalu PHE juga berhasil menandatangani perjanjian jual beli dengan Shell untuk pengambilalihan hak partisipasi sebesar 35% di Blok Masela.

Dalam proses akuisisi tersebut, PHE bekerja sama dengan Petronas melalui Petronas Masela Sdn. Bhd. (Petronas Masela) dengan PHE akan memiliki kepemilikan PI sebesar 20% sementara Petronas Masela sebesar 15%.