Pejuang Nasional Marsekal Muda TNI Prof. Dr. Abdulrachman Saleh

by -104 Views

Abdulrachman Saleh dikenal giat dalam bidang pendidikan dan aktif berorganisasi. Saat masih mahasiswa, dia aktif di perkumpulan olahraga terbang dan memperoleh ijazah atau surat izin terbang. Setelah menyelesaikan pendidikannya, dia bergabung dengan dinas Angkatan Udara dan diangkat menjadi Komandan Pangkalan Udara Madiun pada tahun 1946. Dia turut mendirikan Sekolah Teknik Udara dan Sekolah Radio Udara di Malang. Sebagai seorang anggota Angkatan Udara, dia tidak melupakan profesinya sebagai dokter dan tetap memberikan kuliah pada Perguruan Tinggi Dokter di Klaten, Jawa Tengah.

Pada saat Belanda melakukan agresi pertamanya, Adisoetjipto dan Abdulrachman Saleh diperintahkan untuk pergi ke India. Dalam perjalanan pulang, mereka singgah di Singapura untuk mengambil bantuan obat-obatan dari Palang Merah Malaya. Keberangkatan dengan pesawat Dakota ini menjadi berita yang ramai diberitakan oleh media massa dalam dan luar negeri.

Pada tanggal 29 Juli 1947, ketika pesawat mereka berencana kembali ke Yogyakarta melalui Singapura, harian Malayan Times memberitakan bahwa penerbangan Dakota VT-CLA sudah mendapat izin dari pemerintah Inggris dan Belanda. Namun, saat dalam perjalanan menuju tujuan akhir, pesawat yang mereka tumpangi ditembak oleh dua pesawat P-40 Kitty-Hawk Belanda dari arah utara. Pesawat kehilangan keseimbangan, menabrak sebatang pohon, dan badannya patah menjadi dua bagian sebelum akhirnya terbakar.

Peristiwa heroik ini diperingati oleh TNI AU sebagai Hari Bakti TNI AU sejak tahun 1962. Sejak 17 Agustus 1952, Maguwo diganti menjadi Lanud Adisoetjipto.

Source link