Indonesia memiliki ‘harta karun’ berupa sumber daya alam (SDA) yang melimpah. SDA ini dapat dijadikan komoditas bernilai tambah, seperti aluminium yang dihasilkan dari pengolahan bauksit menjadi alumina.
Aluminium ini bahkan diperkirakan akan menjadi primadona di masa depan. Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum, Danny Praditya, mengungkapkan bahwa aluminium dapat menjadi salah satu komoditas primadona secara global dan memiliki masa depan yang cerah.
Aluminium sangat dibutuhkan dalam pembangunan, industri otomotif, kelistrikan, peralatan rumah tangga, serta dalam ekosistem energi baru terbarukan (EBT) dan kendaraan listrik. Danny menjelaskan bahwa untuk pembangunan ekosistem kendaraan listrik, aluminium memiliki peran yang lebih besar dibandingkan dengan nikel.
Danny juga menyatakan bahwa ada kemungkinan nikel akan digantikan oleh aluminium dalam pengembangan teknologi baterai kendaraan listrik. Aluminium digunakan untuk berbagai komponen seperti cassis, trim, dan sheet, dan kebutuhan akan aluminium di masa depan diharapkan akan lebih kuat dan berpotensi.
