Ekonomi Palestina Terpuruk dengan Hampir 11.000 Korban

by -108 Views

Israel telah melakukan serangan terus-menerus ke Jalur Gaza selama 34 hari berturut-turut, menyebabkan bencana kemanusiaan yang semakin membesar di wilayah terkepung Palestina. Lebih dari 10 ribu orang tewas akibat serangan tersebut, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak. Sejak dimulainya perang pada 7 Oktober, tercatat satu anak tewas setiap 10 menit akibat serangan udara Israel di Gaza.

Kementerian Kesehatan Palestina dan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mencatat bahwa sudah sebanyak 10.812 korban tewas, termasuk 4.412 anak-anak dan 2.918 wanita di Jalur Gaza. Sedangkan di Tepi Barat, tercatat 183 orang tewas, termasuk 44 anak-anak dan satu wanita. Lebih dari 2.400 orang luka-luka. Layanan medis Israel mencatat setidaknya 1.405 warga tewas dan 5.600 terluka. Tercatat juga sudah ada 39 jurnalis yang tewas sejak perang Israel-Gaza dimulai pada 7 Oktober.

Pemboman Israel juga telah merusak lebih dari 50% unit perumahan di Gaza. Tercatat sekitar 40.000 unit rumah di Gaza hancur total dan 32.000 ton bahan peledak telah dijatuhkan di Gaza sejak dimulainya perang. Perkiraan kerugian di sektor perumahan dan infrastruktur mencapai US$2 miliar.

Laporan dari Program Pembangunan PBB menyebutkan bahwa PDB Palestina turun sekitar 4,2% dalam satu bulan perang. Sebanyak 390.000 pekerjaan hilang di seluruh wilayah Palestina dan kemiskinan juga diperkirakan meningkat tajam.

Jumlah jamaah yang melaksanakan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur semakin berkurang. Orang-orang takut meninggalkan rumah sakit akibat adanya penahanan sewenang-wenang oleh pasukan Israel.

Rumah Sakit al-Rantisi di Kota Gaza dikelilingi oleh tank Israel dari segala arah. Ada juga serangan terhadap Rumah Sakit al-Shifa. Kepala HAM PBB telah mendesak penyelidikan atas penggunaan senjata oleh Israel di Gaza, yang dianggap menyebabkan kehancuran tanpa pandang bulu. Sementara itu, komisaris tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia mendesak Israel untuk melindungi warga Palestina di Tepi Barat.

Di Inggris, puluhan pengunjuk rasa pro-Palestina telah memblokir pintu masuk ke pabrik BAE Systems, menyerukan diakhirinya penjualan senjata ke Israel.