Calon Presiden Anies Baswedan memaparkan visi-misinya di sektor ekonomi untuk 5 tahun ke depan. Menurut dia, ada beberapa PR yang harus diselesaikan sesegera mungkin.
“Dari tahun 2013-2022 Investasi meningkat, tetapi penyerapan tenaga kerja signifikan menurun,” kata dia dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang diselenggarakan oleh INDEF dan CNBC Indonesia, Rabu (8/11/2023).
Anies mengatakan kontribusi sektor untuk tenaga kerja juga belum tepat. Ia melihat sektor pertanian dan manufaktur menurun padahal menyerap banyak tenaga kerja. Sementara itu, sektor pertambangan meningkat, tetapi tidak menyerap banyak tenaga kerja.
“Ini harus berubah. Kita harus mendorong sektor-sektor yang menyerap tenaga kerja untuk meningkat,” ia menjelaskan.
PR lainnya yang ia soroti adalah soal infrastruktur. Menurut Anies, peningkatan infrastruktur tidak disertai peningkatan kualitas. Salah satunya dilihat dari kesimpangan kualitas manusia di Jakarta dan daerah-daerah lain.
“Kualitas manusia di Jakarta itu beda. 76% lulusan SMA ke perguruan tinggi di Jakarta. Di daerah lain beda. Kualitas tenaga kerja kita gap-nya besar sekali. Ini kabar yang menurut kami harus dikoreksi,” ia menjelaskan.
Untuk itu, Anies mengatakan perlu diperbaiki cara mengatur untuk meningkatkan sektor-sektor yang menyerap tenaga kerja, sehingga pengangguran bisa berkurang dan angka kemiskinan bisa ditekan. Untuk itu, perlu sinkronisasi dari pembangunan infrastruktur yang merata untuk mengembangkan kualitas manusia.