Koran harian bisnis Israel, Calcalist, melaporkan bahwa biaya perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza telah mencapai 200 miliar shekel atau sekitar Rp 795,04 triliun. Angka ini didasarkan pada perhitungan awal Kementerian Keuangan Israel dan setara dengan 10% dari produk domestik bruto (PDB) negara tersebut. Perhitungan ini tidak termasuk biaya serangan dari Hizbullah. Calcalist juga menyebut bahwa setengah dari biaya tersebut digunakan untuk pertahanan dengan biaya 1 miliar shekel per hari. Biaya lainnya adalah hilangnya pendapatan sebesar 40-60 miliar shekel, kompensasi bisnis sebesar 17-20 miliar shekel, dan rehabilitasi sebesar 10-20 miliar shekel. Pemerintah Israel telah menyatakan akan memberikan paket bantuan ekonomi yang lebih besar daripada selama pandemi Covid-19. Meskipun perang memiliki dampak ekonomi, Israel tetap berkomitmen untuk membantu semua orang yang terkena dampaknya. Sebagai respons, S&P telah memangkas prospek peringkat utang Israel menjadi “negatif”, sementara Moody’s dan Fitch akan meninjau kemungkinan penurunan peringkat. Perang ini dimulai setelah serangan paling mematikan dari kelompok Hamas di Gaza pada 7 Oktober, yang kemudian direspons oleh Israel dengan serangan balasan.
Borbardir Hamas, Israel Telah Mengeluarkan Dana Rp 795 T
