Jakarta – Presiden terpilih Indonesia untuk periode 2024-2029, Prabowo Subianto, telah masuk dalam 50 besar The Muslim 500: 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia 2025, menduduki posisi ke-18. Dia berada di antara pemimpin Muslim terkemuka seperti Raja Yordania Abdullah II, Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ), Pangeran Mahkota dan Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS), dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan.
Hubungan dekat Prabowo dengan para pemimpin berpengaruh tersebut terlihat ketika Raja Abdullah II, MBZ, MBS, dan Erdoğan dengan cepat mengucapkannya selamat setelah kemenangannya dalam pemilihan presiden Indonesia 2024, menandakan hubungan diplomatik yang kuat.
“Sepanjang karir politiknya, Prabowo telah menjadikan dirinya sebagai pemimpin nasionalis yang kuat, fokus pada pengembangan ekonomi, ketahanan pangan, dan kebijakan luar negeri yang lebih tegas,” ujar The Muslim 500, seperti yang dikutip pada hari Rabu (9 Oktober).
Sebagai Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo telah memberikan kontribusi signifikan bagi negara, termasuk komitmennya untuk membantu negara-negara Muslim sesama, terutama Palestina. Pada Januari 2024, Prabowo mengirim kapal rumah sakit TNI AL Indonesia, KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, membawa 240 ton bantuan kemanusiaan ke Gaza. Dia juga secara pribadi mendonasikan Rp 5 miliar untuk Palestina dan menawarkan 22 beasiswa kepada mahasiswa Palestina untuk belajar di Universitas Pertahanan Indonesia.
Selama Dialog Shangri-La Institusi Internasional untuk Studi Strategis (IISS) di Singapura dari 31 Mei hingga 2 Juni 2024, Prabowo dengan tegas menyatakan kesiapan Indonesia untuk mengirim pasukan perdamaian ke zona konflik Gaza.
“Jika diperlukan dan diminta oleh PBB, kami siap untuk menyumbangkan pasukan perdamaian yang signifikan untuk memantau gencatan senjata dan memberikan perlindungan serta keamanan kepada semua pihak,” Prabowo menyatakan di forum tersebut.
Sebagai Presiden Indonesia ke-8 yang akan datang, Prabowo diharapkan akan menghadapi tantangan besar, terutama dalam menyatukan bangsa yang beragam sambil fokus pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
“Kepresidenannya kemungkinan besar akan menandai perubahan dalam kebijakan domestik dan luar negeri Indonesia, potensial mewakili peran negara dalam Asia Tenggara dan di panggung global,” The Muslim 500 menyimpulkan. (RR)