PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) telah memulai produksi bahan bakar minyak (BBM) dengan kandungan sulfur rendah sesuai standar Euro 5 di kilang Balongan. Produksi dari kilang tersebut mencapai 25 ribu barel per hari. Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman mengatakan bahwa proyeksi kebutuhan energi Indonesia pada tahun 2030 diperkirakan mencapai 1,4 juta barel per hari.
Perusahaan fokus pada pembangunan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan pembangunan kilang baru (Grass Root Refinery/GRR) untuk mengatasi kebutuhan energi. Proyek RDMP Balongan telah meningkatkan kapasitas kilang dengan penambahan 25 ribu barel per hari menjadi 150 ribu barel per hari. Selain itu, RDMP Balikpapan juga meningkatkan kapasitas dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari.
Taufik menyebut bahwa setelah peningkatan kapasitas di Balikpapan, akan dilanjutkan dengan operasional RFCC. Targetnya adalah kilang ini selesai pada September 2025. Kilang Pertamina diharapkan dapat memenuhi kebutuhan BBM dan produk lain seperti LPG dan petrokimia.
Referensi: https://cnbcindonesia.com/news/20240830092917-8-567681/strategi-kilang-pertamina-jaga-ketahanan-energi-lewat-efisiensi-kilang
