Penjelasan Detil dari BMKG tentang Kapan EL Nino Netral dan Sifat Musim Kemarau pada Tahun 2024

by -95 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia masih mengalami fenomena iklim El Nino meskipun musim hujan sedang berlangsung. Hingga 14 Maret 2024 lalu, BMKG mencatat bahwa 78% wilayah Indonesia sedang mengalami musim hujan.

El Nino adalah dampak dari suhu laut yang lebih hangat di Samudera Pasifik yang memengaruhi pola curah hujan di Indonesia. Saat El Nino aktif, Indonesia mengalami musim kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan dan kekurangan pasokan air.

Dalam “Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian II Maret 2024” yang dirilis BMKG, anomali SST (Sea Surface Temperature/ Suhu Permukaan Laut) di Samudera Hindia menunjukkan kondisi Indian Ocean Dipole (IOD) positif (indeks +1.12).

Anomali SST di wilayah Nino 3.4 menunjukkan El Nino moderat (indeks +1,21). BMKG mencatat bahwa El Nino sudah berlangsung selama 31 hari dan diperkirakan akan beralih menjadi Netral mulai bulan Mei-Juni-Juli 2024.

Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, mengungkapkan bahwa El Nino moderat masih berlangsung hingga awal Maret 2024. Namun, diprediksi bahwa El Nino akan beralih menjadi Netral pada bulan Mei-Juni-Juli 2024 dan kemungkinan akan beralih menjadi La Nina-Lemah setelah triwulan ketiga tahun 2024.

BMKG memprediksi bahwa Indian Ocean Dipole (IOD) akan tetap netral setidaknya hingga September 2024. Selain itu, kondisi suhu muka laut di Indonesia diprediksi akan lebih hangat dari biasanya.

Sementara itu, mengenai kondisi musim kemarau tahun 2024, BMKG mencatat sekitar 8% zona musim (ZOM) Indonesia sedang mengalami musim kemarau. Prediksi BMKG menunjukkan bahwa musim kemarau tahun 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia akan mundur dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Dwikorita meminta pemerintah dan masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif dalam menghadapi musim kemarau. Tindakan yang diperlukan antara lain melakukan penyimpanan air, memanen air hujan, dan melakukan langkah antisipasi terhadap kemungkinan bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan, dan kekurangan sumber air.

Pemerintah diharapkan juga lebih optimal dalam melakukan penyimpanan air guna menghadapi musim kemarau tahun 2024. Keseluruhan, kondisi iklim Indonesia diharapkan dapat diantisipasi dengan baik untuk mengurangi dampak buruk yang mungkin terjadi.