Tantangan Bisnis Sawit 2024: Dampak Kampanye Hitam dan Harga Anjlok

by -93 Views

Jakarta, CNBC Indonesia- Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat penurunan harga sawit sepanjang 2023 jika dibandingkan dengan tahun 2022.

Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono mengatakan bahwa saat ini harga minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) berada di kisaran USD 800-900 per ton. Meskipun angka ini tidak se tinggi pada tahun 2022 namun tidak terlalu rendah, sehingga tidak merugikan pengusaha.

Pada tahun 2024, GAPKI menyoroti ancaman perlambatan ekonomi China yang akan menjadi tantangan bagi industri sawit di Indonesia mengingat bahwa China adalah negara tujuan utama ekspor CPO Indonesia. Selain itu, berlanjutnya perang Rusia-Ukraina yang diikuti dengan perang Hamas-Israel hingga kampanye hitam terkait produk sawit juga dikhawatirkan dapat menekan sektor sawit di tahun mendatang.

Di sisi lain, GAPKI optimistis produksi sawit lokal mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri baik untuk pangan maupun Biodiesel yang dikembangkan ke B40. Saat ini produksi mencapai 48 juta ton sementara kebutuhan dalam negeri baik untuk konsumsi maupun Biodiesel masih di kisaran 26 juta ton.

Seperti apa target, tantangan, dan prospek industri CPO 2024? Untuk informasi lebih lanjut, simak dialog Shafinaz Nachiar dengan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 28/12/2023)