Israel Mengalami Krisis Keuangan, Maka Perang Gaza Dapat Cepat Berakhir?

by -107 Views

Israel – Serangan Israel di Gaza diperkirakan akan menghabiskan biaya hingga 50 miliar shekel (Rp 213 triliun) pada tahun 2024. Besarnya anggaran ini akan membuat defisit anggaran hampir tiga kali lipat.

Kementerian Keuangan Israel memproyeksikan bahwa perang di Gaza akan berlanjut hingga Februari, saat anggaran negara semakin menipis. Wakil komisaris anggaran Kementerian Keuangan Israel, Itai Temkin, mengatakan bahwa biaya perang diperkirakan akan mencapai 50 miliar shekel, dengan 30 miliar shekel digunakan untuk keamanan dan 20 miliar shekel untuk biaya sipil.

Biaya ini akan meningkatkan total belanja pertahanan menjadi lebih dari 48 miliar shekel, melebihi jumlah yang telah dialokasikan. Belanja anggaran pada tahun 2024 diperkirakan akan meningkat menjadi 562,1 miliar shekel dari rencana 513,7 miliar shekel, dan akan menyebabkan defisit anggaran sebesar 5,9% dari produk domestik bruto, naik dari target 2,25%.

Dengan diperkirakan defisit yang melebar sebesar 75 miliar shekel menjadi 114 miliar shekel pada tahun depan, Temkin mengatakan bahwa mereka perlu memotong pengeluaran lain atau meningkatkan pendapatan.

Kementerian memperkirakan kontraksi ekonomi pada kuartal keempat sebesar 19% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mengalami pertumbuhan sebesar 2,5%. Mereka juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 2% pada tahun 2023 dan 1,6% pada tahun 2024.

Selain itu, tingkat inflasi tahunan diperkirakan akan berakhir pada tahun ini sebesar 3,1% dan turun menjadi 2,6% pada tahun depan. Sementara itu, sekitar 350.000 orang telah dipanggil menjadi cadangan sejak dimulainya perang.

Parlemen Israel telah menyetujui anggaran perang khusus tahun 2023 sebesar hampir 30 miliar shekel untuk memberikan kompensasi kepada mereka yang terkena serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober lalu. Kementerian Keuangan dan Pertahanan sedang merencanakan langkah-langkah besar untuk kepentingan pasukan cadangan dan keluarga mereka.

Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, mengatakan bahwa prioritas utamanya pada tahun 2024 adalah membantu tentara cadangan dan keluarga mereka, serta berupaya menghindari peningkatan beban keuangan warga selama perang.