Menteri Kelautan & Perikanan Mengungkapkan bahwa Dulu Tidak Suka Ikan dengan Lucunya

by -144 Views

Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono mengaku awalnya tidak memiliki pengetahuan tentang perikanan, bahkan tidak suka makan ikan dan tidak pernah pergi ke pasar ikan. Namun, setelah mendapat perintah langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengisi posisi MenKP, ia mengaku telah belajar banyak dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Tak hanya itu, Sakti Wahyu juga mengaku awalnya pesimistis dengan target yang ditetapkan setelah menjabat sebagai MenKP.

“Saya memiliki latar belakang industri. Kemudian ditugaskan sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) untuk membantu Pak Prabowo. Selanjutnya, saya diminta untuk menjabat sebagai Menteri di KKP. Saya bilang, ‘Waduh, saya ini tidak mengerti’. Pertama, saya tidak suka makan ikan, hanya tertentu saja, apalagi ikan laut. Saya juga tidak pernah pergi ke pasar ikan karena sudah amis pokoknya, tidak suka. Karena saya orang gunung, ceritanya seperti itu,” curhat Trenggono dalam acara Puncak Bulan Bakti Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Kamis (14/12/2023).

“Pertama kali saya masuk, saya belajar dulu, disiapkan, tinggal membaca saja. Saat rapat, saya hanya membaca dan mencocokkan. Sambil belajar dengan PNS di KKP, rata-rata mereka doktor. Mereka pandai di bidangnya, luar biasa. Mereka lulusan dari luar negeri semua. Setelah 6 bulan belajar, saya memiliki target Indonesia harus mencapai 2 juta ton produksi udang di akhir 2024,” ujarnya.

Meskipun pada saat itu produksi udang hanya sekitar 300 ribu ton, Trenggono mengakui sempat pesimistis untuk mencapai target tersebut.

“Terus bagaimana kita ingin mencapainya? Saya bertanya, luas tambak udang kita berapa? Ternyata 247.308 hektar. Bagaimana bisa mencapai 2 juta?” katanya.

“Kebetulan saya diundang ke Roma, duduk bersama dengan Dirjen FAO (Food and Agriculture Organization). Dirjen bertanya, ‘Indonesia akan mencapai 2 juta ton ya?’. Dia bilang, ini sudah saya catat nanti 2024 harus 2 juta ton. Saya bingung nggak bisa jawab, sambil lihat Pak Tebe (Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, TB Haeru Rahayu). Pak Tebe senyum-senyum sambil mengangguk, tapi saya juga grogi. Bagaimana caranya? Sudah pasti tidak tercapai 2 juta ton. Produksi kita hanya 300 ribu ton saat itu,” tambahnya.

Menurut Sakti Wahyu, hal tersebutlah yang mendasari diterbitkannya roadmap KKP.