Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dan instruktur Polymedia berhasil mentransformasikan Nata de Coco menjadi kemasan makanan ramah lingkungan dan aman bagi anak-anak.
Inovasi tersebut dipamerkan Polymedia pada Indonesia Trade Expo (TEI), pameran terbesar di Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan, yang digelar pada Oktober hingga Desember 2023.
Berbicara pada sesi pameran TEI 2023 yang digelar Rabu (18 Oktober 2023), Ketua P3M Polimedia Handika Dani Rahmyanti mengatakan, ide pembuatan kemasan ini bermula dari keinginan untuk memanfaatkan sumber daya alam Indonesia yang melimpah, khususnya kelapa sawit. Indonesia sendiri merupakan salah satu dari sepuluh produsen besar dunia.
Inovasi yang tercipta dari hasil penelitian bersama mahasiswa dan instruktur Polymedia ini juga berhasil mendapatkan pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Handica juga mengatakan, sifat silika yang terbuat dari Nata de Coco memungkinkannya menyerap kelembapan sehingga cocok untuk kemasan makanan kering. Hal inilah yang menjadi keunggulan bioplastik Nata de Coco dibandingkan plastik lainnya.
“Nata de Coco dibuat dengan cara memfermentasi air kelapa dan memiliki sifat dapat menyerap kelembapan, sehingga pada tahun 2017 Nata de Coco dibuat dengan cara diperas, dipotong kecil-kecil, dan dikemas. Kemudian setelah diteliti, saya ternyata cara membuatnya itu mudah. Dan dia berkata, “Mereka datang dalam bentuk lembaran, jadi bisa dikemas sekaligus tanpa harus menyusutkannya.”
Selain itu, Handica mengatakan alasan lain dari inovasi ini adalah untuk menciptakan kemasan yang aman bagi anak-anak. Mereka mengatakan paket ini tidak berbahaya meskipun anak-anak menelannya.
“Silica gel itu umum. Dapat digunakan pada makanan, sepatu, tas, dll. dan itu tidak menjadi masalah bagi kami. Namun, silika gel tidak boleh tertelan, tetapi jika anak kecil menjadi penasaran, mungkin bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker.” .” dia berkata .
Selain dipamerkan di TEI 2023, bioplastik ini juga diperkenalkan di Hannover Messe 2023, pameran inovasi paling bergengsi di dunia. Handika berharap bioplastik yang ia dan mahasiswa ciptakan dapat mendorong mitra industri untuk lebih mengembangkan produk tersebut.
Akan ada inovasi serupa, sedikit berbeda, kata Handika. Ia dan tim penelitinya berencana memperluas jangkauan manfaatnya dengan membuat wadah yang bisa direbus atau digoreng.
Seorang pejabat Handika mengatakan, “Saat ini kami sedang mengembangkan bahan kemasan yang dapat digoreng dan direbus,” dan menambahkan, “Kami berencana untuk memproduksi makanan beku di masa depan, namun kami belum merilisnya karena masih dalam tahap pengembangan. ”