Penipu yang menyamar sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance Inaugural Committee melakukan tindakan curang dengan mencuri ratusan ribu dolar AS dalam bentuk kriptocurrency. Hal ini terungkap dalam pengaduan baru yang diajukan oleh jaksa federal. Pelaku menggunakan alamat email palsu yang membuatnya terlihat seolah-olah berasal dari panitia pelantikan untuk menipu dan memaksa korban untuk memberikan uang kepada mereka. Mereka menggunakan alamat email @t47Inaugural.com dengan huruf kecil I yang menyerupai @t47inaugural.com dengan huruf kecil i milik panitia asli untuk menipu korban agar mentransfer lebih dari 250.300 dalam bentuk stablecoin USDT atau sekitar USD 250.300.
Pengaduan perdata yang diajukan di Pengadilan Distrik AS di Washington, DC, mengungkapkan bahwa korban percaya mereka sedang memberikan sumbangan kepada Komite Pelantikan Trump-Vance melalui email palsu tersebut. Sebagian dana yang dicuri telah disita oleh pemerintah AS untuk menghukum pelaku dan mencegah kegiatan kriminal, serta untuk mengembalikan harta yang digunakan untuk kompensasi korban. Lebih dari separuh dari jumlah uang kripto yang dicuri berhasil dipulihkan dari akun Binance atas nama Ehiremen Aigbokhan yang beralamat di Nigeria.
Pada periode 24 jam setelah korban mentransfer 215.000 dalam USDT, sejumlah uang kripto tersebut ditransfer ke berbagai alamat lainnya. Binance, sebuah platform pertukaran kriptocurrency, memberikan catatan dan patuh dengan permintaan untuk membekukan transaksi yang mencurigakan. Kasus ini menjadi peringatan penting bagi para pemilik kriptocurrency untuk waspada terhadap upaya penipuan yang semakin canggih.