Legislasi Pajak Kripto: Bebas Pajak untuk Transaksi Harian

by -16 Views

Elon Musk, yang dulunya menjadi donatur terbesar untuk kampanye Trump dalam Pilpres AS 2024, kini berada dalam posisi yang bertentangan dengan pemerintah. Ia telah mengkritik “One Big Beautiful Bill Act”, menyatakan bahwa RUU tersebut dapat mengakibatkan kehancuran jutaan pekerjaan di AS dan kerugian strategis besar bagi negara. CEO Tesla dan SpaceX itu menyebut RUU tersebut sebagai sesuatu yang gila dan merusak, karena memberikan subsidi kepada industri masa lalu sambil merugikan industri masa depan.

Kritik Musk terhadap One Big Beautiful Bill Act bukan tanpa alasan, karena RUU tersebut dapat memiliki dampak langsung pada bisnisnya. Tesla, yang merupakan produsen mobil listrik dan penyedia solusi energi terbarukan, sangat tergantung pada insentif pemerintah. Analisis JPMorgan Chase menunjukkan bahwa penghapusan kredit pajak kendaraan listrik dalam RUU tersebut dapat mengakibatkan Tesla mengalami kerugian hingga USD 1,2 miliar.

Bukan hanya itu, dalam laporan tahunan yang diajukan sebelumnya, Tesla mengakui bahwa penghentian program-program insentif pemerintah dapat merugikan bisnis mereka dengan membuat produk mereka kurang kompetitif di mata konsumen. Komentar Musk terhadap RUU tersebut juga dapat dilihat sebagai reaksi terhadap kebijakan pemerintah yang baru-baru ini ditinggalkannya sebagai mantan kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE). Musk mengecam ketentuan RUU yang menaikkan plafon utang negara sebesar USD 5 triliun, menyebutnya sebagai “bunuh diri politik bagi Partai Republik”.

Komentar Musk tersebut membuka kembali konflik yang baru-baru ini muncul antara dirinya dan pemerintahan sekarang. Menurut laporan dari CBS News, Musk percaya bahwa RUU One Big Beautiful Bill Act mungkin akan berdampak buruk bagi Partai Republik secara politik. Sesuai dengan pandangannya, RUU itu memberikan subsidi kepada industri masa lalu sambil merugikan industri masa depan, yang mungkin akan berdampak buruk bagi AS secara keseluruhan.

Source link