Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, dan Perdana Menteri dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS), menandatangani serangkaian kesepakatan dan nota kesepahaman antara bisnis kedua negara, dengan total nilai sekitar $27 miliar (sekitar Rp437,8 triliun). Investasi-investasi strategis ini dirumuskan selama pertemuan resmi negara di Istana Al-Asam di Jeddah pada hari Rabu (2 Juli).
Kedua pihak menyambut baik penandatanganan berbagai kesepakatan dan MoU oleh sektor swasta, senilai sekitar $27 miliar, yang mencerminkan aspirasi untuk kemitraan ekonomi yang maju, seperti yang tertuang dalam pernyataan bersama kedua negara. Investasi-investasi ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru di Indonesia dan mempercepat pertumbuhan di sektor-sektor prioritas, termasuk energi bersih, pengolahan industri hilir, dan teknologi ramah lingkungan.
Arab Saudi merupakan salah satu mitra perdagangan utama Indonesia di wilayah tersebut, dengan total perdagangan dua arah selama lima tahun terakhir mencapai sekitar $31,5 miliar (sekitar Rp502,7 triliun). Kedua pemimpin sepakat tentang pentingnya meningkatkan volume perdagangan, meningkatkan pertukaran tingkat tinggi, dan mengorganisir kegiatan bisnis bersama melalui Dewan Bisnis Saudi–Indonesia.
Selama kunjungan kenegaraan Prabowo, Dewan Koordinasi Tinggi antara Arab Saudi dan Indonesia juga didirikan. Kedua negara sepakat untuk memperkuat koordinasi institusi untuk meningkatkan efektivitas kolaborasi lintas sektor. Dewan tersebut akan berfungsi sebagai platform utama untuk memantau implementasi kemitraan strategis ke depan. Prabowo menyatakan, “Kita baru saja membentuk Dewan Koordinasi Tinggi antara Arab Saudi dan Indonesia. Kita setuju untuk meningkatkan kerja sama di semua bidang. Saya sangat puas. Alhamdulillah, ini telah produktif. Insya Allah, kita akan melihat pertumbuhan lebih jauh dalam kerja sama kita dengan Arab Saudi.”
Selain perdagangan dan investasi, Prabowo dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman juga membahas kerja sama strategis di sektor energi, termasuk pengembangan rantai pasok, transisi energi bersih, teknologi hidrogen, dan konservasi energi melalui pelatihan dan penelitian bersama. Para pemimpin juga menegaskan pentingnya kerja sama di bidang kesehatan, terutama dalam meningkatkan layanan kesehatan bagi jamaah haji dan umrah serta memperkuat industri farmasi, vaksin, dan teknologi kesehatan.
Di tingkat internasional, Indonesia dan Arab Saudi berkomitmen untuk memperkuat koordinasi di forum-forum global, termasuk G20, Organisasi Kerjasama Islam (OKI), PBB, IMF, dan Bank Dunia. Kedua pemimpin juga menegaskan dukungan mereka untuk solusi dua negara bagi Palestina dan penyelesaian damai konflik-konflik di wilayah tersebut.