PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan PT Pertamina New & Renewable Energy (NRE) secara resmi meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap terbesar di lingkungan operasional Pertamina Group. PLTS ini memiliki kapasitas 2,5 megawatt peak (MWp) dan beroperasi di area Workshop dan Gedung New HSSE KPI Kilang Balikpapan. Direktur Operasi KPI, Didik Bahagia mengungkapkan bahwa PLTS atap ini merupakan hasil sinergi dan kolaborasi yang memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Didik menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi untuk meningkatkan kontribusi nyata dari setiap langkah.
PLTS atap ini dipasang di atap tiga bangunan utama di KPI Kilang Balikpapan, yaitu warehouse, workshop, dan Gedung New HSSE, dengan total kapasitas terpasang mencapai 2,5 MWp. Hal ini menjadikan instalasi PLTS atap ini sebagai yang terbesar dibangun di lingkungan Kilang Pertamina. Selain itu, PLTS ini mampu menurunkan emisi sebesar 3.798 Ton Co2e per tahun, mendukung upaya mengurangi dampak lingkungan.
Didik juga menekankan bahwa efisiensi energi menjadi kunci dalam pengelolaan operasional kilang yang berkelanjutan. Dia menjelaskan bahwa biaya energi menjadi salah satu pengeluaran terbesar di kilang, sehingga langkah-langkah efisiensi energi penting untuk mengurangi beban biaya energi.
Selain KPI Kilang Balikpapan, PLTS juga telah dioperasikan di beberapa kilang lainnya seperti Kilang Dumai, Kilang Plaju, Kilang Cilacap, dan Kilang Balongan. Dengan memperluas kapasitas PLTS di Kilang Balikpapan, total kapasitas PLTS yang dioperasikan Pertamina NRE di area Kilang KPI mencapai 12,37 MWp. Teknologi terbaru telah digunakan dalam PLTS ini dengan menerapkan kecerdasan buatan dan berbasis internet of thing (IoT) untuk remote monitoring and control.
Direktur Proyek & Operasi Pertamina NRE, Norman Ginting menegaskan bahwa sinergi antara KPI dan Pertamina NRE berjalan sangat baik. Mereka telah berkolaborasi dalam penyediaan PLTS hampir di semua kilang yang dioperasikan KPI, mencerminkan strategi pertumbuhan ganda Pertamina. Selain PLTS, kolaborasi juga dilakukan dalam proyek pemanfaatan flare gas to power, yang mendukung pengurangan emisi dan efisiensi operasional kilang sesuai dengan aspirasi net zero emission (NZE).
Pengembangan energi hijau rendah karbon menjadi strategi bisnis yang ditekankan oleh Pertamina. Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan bahwa inovasi dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting dalam upaya mendorong penggunaan energi hijau. Hal ini diharapkan dapat mendukung target net zero emission (NZE) Pemerintah Indonesia tahun 2060.
Dengan demikian, kerja sama antara KPI dan Pertamina NRE dalam pengembangan PLTS dan proyek energi lainnya menjadi langkah penting dalam mendukung pengurangan emisi dan efisiensi energi di lingkungan industri kilang.