Banyak mobil modern dilengkapi dengan indikator masa pakai oli untuk memberitahu kapan oli harus diganti. Beberapa bahkan dapat menampilkan persentase yang menunjukkan berapa lama lagi sebelum perlu diganti. Indikator tersebut sebenarnya cukup akurat dan tidak hanya berdasarkan jarak tempuh. Sistem pemantauan ini pertama kali diperkenalkan pada 1980-an oleh tiga insinyur General Motors yang mengembangkan algoritme untuk memprediksi keausan oli mesin.
Algoritme ini mempertimbangkan berbagai faktor seperti siklus mesin, aktivasi injektor, suhu air, dan siklus panas saat menghitung masa pakai oli. Dengan memahami temperatur oli, sistem juga mempertimbangkan faktor-faktor seperti oksidasi yang dapat memperpendek masa pakai oli. Sistem ini akan menampilkan peringatan sebelum oli benar-benar habis dan juga akan menyarankan penggantian oli setidaknya setahun sekali.
Dalam uji coba di dunia nyata, ditemukan bahwa sistem ini cenderung sedikit konservatif dalam menghitung masa pakai oli. Meskipun demikian, peringatan untuk mengganti oli sebelum habis tetap penting untuk menjaga kesehatan mesin mobil. Jadi, meskipun sistem indikator ini memberikan perkiraan yang lebih awal, sebaiknya tetap mengikuti rekomendasi penggantian oli secara berkala.