Ketua Komite Pasar Keuangan di parlemen Rusia (Duma Negara), Anatoly Aksakov, menyatakan bahwa meningkatnya konflik antara India dan Pakistan kemungkinan akan mempengaruhi harga Bitcoin (BTC) dengan cara positif. Hal ini disampaikan oleh Aksakov dalam wawancaranya dengan Russian Parliamentary Gazette pada 7 Mei 2025. Menurut Aksakov, ketegangan geopolitik seringkali membuat investor global beralih ke aset yang dianggap aman, seperti emas, logam mulia, dan saat ini juga mata uang kripto, termasuk Bitcoin.
Bitcoin semakin dianggap sebagai aset safe haven, terutama di tengah ketidakpastian global. Situasi politik yang tegang, seperti konflik antara India dan Pakistan, memperkuat daya tarik Bitcoin sebagai tempat berlindung nilai. Aksakov juga mencatat bahwa Bitcoin kini digunakan sebagai alat pembayaran dalam transaksi senjata lintas negara oleh beberapa negara, yang juga menjadi faktor peningkatan permintaan terhadap BTC.
Meskipun ketegangan antara India dan Pakistan dapat memengaruhi harga Bitcoin, Aksakov tetap mengatakan bahwa faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi harga Bitcoin saat ini adalah perkembangan di Amerika Serikat. Sebagian besar pemilik Bitcoin berasal dari negara tersebut. Ia juga menjelaskan bahwa ketegangan antara India dan Pakistan tidak akan langsung berdampak pada nilai tukar rubel Rusia, karena rubel lebih dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dalam negeri.
