Setelah melakukan pemungutan suara sejak kemarin di Kapel Sistina, Konklaf pemilihan Paus baru akhirnya sepakat dengan satu nama, sehingga Gereja Katolik kini memiliki Paus baru. Proses Konklaf berlangsung selama sekitar 26 jam sejak ditutupnya pintu Kapel Sistina pada Rabu (7/5/2025), sebelum Paus ke-267 terpilih setelah sejumlah pemungutan suara. Sebelumnya, muncul tiga kali asap hitam yang menandakan kegagalan pemilihan Paus baru sebelum akhirnya asap putih muncul dari cerobong asap di atas Kapel Sistina.
Paus baru ini kemudian diumumkan dari Basilika Santo Petrus dengan ucapan “Habemus Papam”, mengungkapkan kehadiran Paus baru dalam Gereja Katolik. Kardinal Robert Prevost terpilih sebagai Paus baru dengan nama Paus Leo XIV, menjadikannya orang Amerika pertama yang menduduki posisi tersebut dalam sejarah Gereja Katolik selama 2.000 tahun. Dilansir dari AP News, Prevost, yang berusia 69 tahun, sebelumnya menjabat sebagai Prefek Departemen Uskup di bawah Paus Fransiskus dan memimpin Komisi Kepausan untuk Amerika Latin.
Paus Leo XIV memberikan berkat pertamanya, yang disebut “Urbi et Orbi”, dari balkon Basilika Santo Petrus, menandai awal kepemimpinannya dalam Gereja Katolik. Sejarah pemilihan Paus sebelumnya menunjukkan bahwa Konklaf telah mengalami beberapa proses pemungutan suara sebelum Paus terpilih, dengan beberapa Konklaf terkenal seperti pemilihan Paus Yohanes Paulus I pada tahun 1978 yang merupakan salah satu yang tercepat.