Anthony Scaramucci, mantan staf Gedung Putih, mengungkapkan bahwa kebijakan lonjakan tarif impor Amerika Serikat memiliki potensi untuk menguntungkan Bitcoin. Menurutnya, tarif yang diberlakukan AS pada mitra dagang utamanya mungkin merugikan ekonomi, namun berdampak positif bagi Bitcoin. Dalam wawancara dengan platform investasi Saxo, Scaramucci juga menjelaskan dampak dari kebijakan tarif tersebut terhadap AS, ekonomi global, dan tentu saja Bitcoin.
Ia menegaskan bahwa Bitcoin memiliki potensi untuk unggul dalam situasi tersebut, terutama dengan kenaikan harga Bitcoin yang signifikan belakangan ini. Selama seminggu terakhir, harga Bitcoin melonjak 11,11% dan saat ini berada di posisi USD 94,678,28 atau sekitar Rp 1,59 miliar. Nilai aset Bitcoin sendiri kini telah naik di atas USD 100 miliar atau sekitar Rp 1.680 triliun, seiring dengan peningkatan harga Bitcoin dan pemulihan dari titik terendah yang baru-baru ini terjadi.
Scaramucci juga mengakui bahwa kebijakan baru tarif impor pemerintahan Donald Trump akan memiliki dampak yang luas terhadap perekonomian global. Ia memperingatkan bahwa jika AS jatuh ke dalam resesi, hal tersebut juga akan menyeret seluruh dunia ke dalam resesi. Penurunan ekonomi global yang disebabkan oleh kebijakan tersebut dapat membuka peluang bagi Bitcoin untuk semakin menonjol sebagai alternatif investasi yang menarik.