Ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China telah menyebabkan goncangan di pasar global. Kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump, terhadap 185 negara telah menyebabkan koreksi tajam di pasar modal dunia. Meskipun demikian, aset kripto justru menunjukkan ketahanannya di tengah volatilitas ini.
Ronny Prasetya, Presiden Direktur Bittime, menyatakan bahwa meskipun industri kripto juga terdampak, koreksi harga yang dialami tidak sebesar instrumen keuangan lainnya. Menurut Ronny, volatilitas Bitcoin memang terjadi, tetapi tidak seketika pasar keuangan tradisional. Hal ini menunjukkan bahwa investor memiliki keyakinan terhadap kripto sebagai alternatif investasi di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Faktor desentralisasi kripto menjadi alasan utama mengapa aset digital seperti Bitcoin tidak terlalu terpengaruh oleh kebijakan ekonomi negara manapun.
Pentingnya edukasi dan literasi mengenai kripto menjadi kunci dalam mengembangkan pasar kripto. Bittime, sebagai platform resmi perdagangan aset kripto, aktif dalam meningkatkan literasi melalui kampanye digital dan komunitas. Tujuannya adalah untuk membangun kepercayaan, khususnya di kalangan investor muda yang mulai melihat Bitcoin sebagai “safe haven” saat kondisi ekonomi global tidak pasti.
Ronny menekankan pentingnya pemahaman yang baik mengenai kripto, sehingga masyarakat tidak hanya mengikuti tren tetapi juga memiliki pengetahuan mendalam mengenai risiko, potensi, dan strategi investasi yang tepat. Edukasi ini menjadi kunci dalam memanfaatkan kripto sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjang.