PBB Beber Jaringan Pencucian Uang Kripto di Asia Tenggara

by -20 Views

Kawasan Asia Tenggara muncul sebagai pusat eksploitasi kripto yang semakin meningkat, dengan peluncuran koin, bursa, dan jaringan blockchain yang digunakan untuk praktik pencucian uang. Laporan dari Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) mengungkapkan temuan ini, menyoroti bahwa sindikat kriminal kini aktif membangun ekosistem keuangan khusus untuk mengelabui deteksi. Contoh kasusnya adalah ekosistem berbahasa Mandarin yang sekarang dikenal sebagai Haowang, yang telah memproses kripto senilai miliaran dolar terkait dengan penipuan. Platform ini, dengan lebih dari 970.000 pengguna, berpusat di Phnom Penh, Kamboja, dan telah mengembangkan serangkaian produk terkait mata uang kripto sendiri, seperti aplikasi bursa, platform perjudian daring, jaringan blockchain, dan stablecoin. UNODC juga mencatat bahwa pusat penipuan di Myanmar, Kamboja, dan Laos telah mengintegrasikan teknologi blockchain dan kecerdasan buatan untuk meningkatkan operasi penipuan mereka, termasuk dalam skema seperti phishing, penipuan investasi, dan “penyembelihan babi.” Sindikat penyembelihan babi terbesar dilaporkan aktif di wilayah tersebut, menurut laporan dari Cointelegraph. Penyusun artikel menekankan bahwa pembaca harus melakukan analisis mendalam sebelum melakukan investasi kripto, dan bahwa Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Source link