Perbedaan Investor Bitcoin AS & Korsel di Tengah Perang Dagang

by -21 Views

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok kembali menjadi sorotan dengan munculnya kebijakan tarif resiprokal yang telah mengakibatkan fluktuasi pasar global yang sangat tinggi. Namun, di tengah ketidakpastian yang melanda pasar saham dan komoditas, Bitcoin menunjukkan ketahanan yang luar biasa sebagai aset yang menarik, membuka peluang investasi kripto yang semakin menjanjikan.

Menurut pendapat dari trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, momen gejolak geopolitik seperti ini merupakan kesempatan menarik bagi investor yang ingin mengalihkan aset mereka ke dunia kripto, khususnya Bitcoin (BTC). Ia menjelaskan, “Bitcoin tetap stabil di atas USD 80.000, sementara aset tradisional mengalami tekanan yang lebih signifikan,” mengacu pada penurunan tajam indeks Nasdaq dan S&P 500 di awal bulan April akibat kebijakan tarif yang diterapkan dalam “Hari Pembebasan Tarif” oleh Presiden Trump.

Dalam situasi ini, performa yang tetap tangguh dari Bitcoin di tengah gejolak ekonomi global menegaskan bahwa kripto, terutama Bitcoin (BTC), mulai dianggap sebagai aset safe haven digital yang tidak terpaku pada regulasi dan kebijakan bank sentral. Fyqieh juga merujuk pada kemajuan struktural yang signifikan dalam ekosistem kripto saat ini, seperti investasi massif dalam ETF spot Bitcoin oleh BlackRock dan peningkatan jumlah whale address sejak awal bulan Maret.

Hal ini menandakan adanya arus masuk yang cukup besar dari institusi ke dunia kripto, yang juga tercermin dari peningkatan kepemilikan Bitcoin oleh perusahaan publik sebesar 16,1% hanya dalam kuartal pertama tahun 2025. Ini menunjukkan bahwa Bitcoin semakin menjadi pilihan investasi menarik di tengah gejolak pasar global.

Source link