Penjualan Maserati sedang mengalami masa sulit, dengan penurunan signifikan hingga 48 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Situasi semakin rumit dengan rencana tarif baru dari pemerintahan Trump yang dapat mempengaruhi pasar mobil mewah Italia di Amerika Serikat. Meski demikian, Stellantis, perusahaan induk Maserati, menegaskan komitmennya untuk tidak menjual merek tersebut.
Dibawah kepemimpinan bos baru Maserati, Santo Ficili, perusahaan memberikan jaminan akan tetap mempertahankan operasinya di Italia dan Amerika Serikat sebagai pasar strategis. Meskipun rencana untuk mobil listrik MC20 dibatalkan karena kurangnya minat konsumen, Maserati tetap fokus pada mesin bermotor konvensional yang kuat seperti Nettuno V-6.
Meskipun ada spekulasi tentang kemungkinan penjualan Maserati di masa depan, Stellantis menegaskan bahwa merek ini akan tetap menjadi bagian dari portofolio mereka. Dengan fokus pada gran turismo, kualitas hidup, dan teknologi, Maserati diharapkan dapat pulih dari keterpurukan saat ini.
Selain itu, Stellantis sedang mencari CEO baru untuk menggantikan Carlos Tavares, yang sebelumnya menyalahkan masalah Maserati pada kurangnya strategi pemasaran yang jelas. Meskipun demikian, perusahaan tetap berkomitmen untuk mempertahankan merek Maserati dalam portofolio mereka selama bertahun-tahun mendatang.