PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) telah menandatangani Joint Study Agreement (JSA) dengan perusahaan energi asal Turki, Zorlu Enerji Elektrik Üretim A.Ş. Penandatanganan ini merupakan bagian dari acara Turkiye-Indonesia CEO Roundtable Meeting yang digelar oleh Kadin Indonesia dan The Foreign Economic Relations Board of Turkey (DEIK). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Menteri Pertanian dan Kehutanan Turki İbrahim Yumaklı turut menyaksikan penandatanganan tersebut.
Kolaborasi antara PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dan Zorlu Enerji merupakan langkah konkrit dalam mendorong kerja sama di sektor energi baru dan terbarukan, khususnya dalam studi bersama proyek panas bumi. Melalui JSA ini, kedua perusahaan akan menjajaki kerjasama dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Wilayah Izin Panas Bumi milik Zorlu Enerji di Turki.
Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi, menyatakan bahwa kerja sama dengan Zorlu Enerji merupakan langkah strategis untuk mempercepat transisi energi bersih global, memperkuat arah strategis Indonesia dan Turki, serta membangun sistem energi bersih yang berdaulat dan stabil. Kesepakatan ini juga merupakan tindak lanjut dari Nota Kerja Sama antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam Turki yang disepakati dalam kunjungan kenegaraan Presiden Erdogan.
Panas bumi di Indonesia dianggap bukan hanya sebagai sumber energi terbarukan, melainkan sebagai aset strategis nasional. Dengan potensi panas bumi hingga 40% dari total potensi panas bumi dunia, Indonesia memiliki peluang besar untuk memimpin transisi energi bersih secara global. Kolaborasi antara PGEO dan Zorlu Enerji diharapkan dapat memperkuat kerja sama strategis kedua negara dalam pengembangan energi baru dan terbarukan.