Semakin banyak warga Singapura yang mulai menggunakan kripto sebagai metode pembayaran yang praktis. Generasi muda, terutama Gen Z dan milenial, memimpin adopsi mata uang digital ini dengan sekitar 40% dari mereka memegang kripto. Menariknya, sebanyak 52% dari pemegang kripto di Singapura telah menggunakan aset digital ini untuk melakukan pembayaran, sementara 67% berencana untuk menggunakan kripto untuk transaksi di masa depan. Tidak hanya itu, laporan juga mencatat bahwa pola penggunaan kripto berbeda-beda menurut generasi.
Generasi muda cenderung menggunakan kripto untuk belanja online (41%), membayar tagihan (36%), dan melakukan pembelian di dalam toko (27%). Sementara itu, generasi yang lebih tua cenderung menggunakan kripto untuk transfer antar-teman ke keluarga dan teman (43%), belanja daring (35,7%), dan pembayaran tagihan (17,2%). Meskipun adopsi kripto terus meningkat, masih banyak pengguna yang merasa rumit (60%) dan khawatir akan isu keamanan (60%). Kendala penerimaan yang terbatas dari pedagang membuat 54% pemegang kripto merasa frustrasi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan penggunaan kripto di Singapura, masih ada tantangan yang perlu diatasi untuk meningkatkan penerimaan dan kepercayaan pengguna.