Pasar kripto saat ini sedang mengalami gejolak akibat dampak dari kebijakan tarif global Presiden AS Donald Trump. Meski awalnya investor beralih ke emas dan perak di pasar tradisional, namun aset digital seperti Solana (SOL), Ethereum (ETH), Ripple USD (RLUSD), dan Tether (USDT) mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Data terbaru yang dibagikan oleh platform analisis kripto Santiment juga menunjukkan peningkatan obrolan di media sosial, prediksi harga, dan aktivitas perdagangan seputar empat aset tersebut, serta Cardano (ADA) dan Binance Coin (BNB).
Perubahan ini mungkin mengindikasikan adanya pergeseran fokus dari para pedagang, meskipun kondisi ekonomi makro masih dipenuhi ketidakpastian. Solana, sebagai mata uang kripto terbesar ketujuh berdasarkan kapitalisasi pasar, mengalami penurunan harga sebesar 12,4% menjadi USD 114,57. Namun demikian, blockchain lapis-1 seperti Solana menjadi topik hangat, terutama setelah integrasi token PayPal untuk pelanggan AS memberikan sinyal adopsi institusional yang meningkat.
Selain Solana, Ethereum juga menjadi aset tren teratas dengan peningkatan aktivitas diskusi. Peningkatan Pectra yang akan segera diluncurkan menjadi pembahasan utama, meski implementasinya mengalami penundaan. Harapan besar tetap ada bahwa hal tersebut dapat memicu kembali minat investor dan aktivitas di jaringan Ethereum.
