Donasi kripto telah mengalami peningkatan yang signifikan dengan mencapai nilai lebih dari USD 1 miliar atau sekitar Rp 16,5 triliun pada tahun 2024. Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya valuasi aset digital dan peraturan yang semakin jelas terkait dengan kripto. Menurut laporan dari The Giving Block, sekitar 16% dari sumbangan kripto digunakan untuk pendidikan, sementara 14% dialokasikan untuk pengobatan dan kesehatan. Organisasi ini juga telah meluncurkan upaya bantuan darurat berbasis kripto untuk Myanmar dan Thailand dengan target mengumpulkan USD 500.000 untuk membantu daerah yang terdampak krisis. Diperkirakan bahwa donasi kripto akan terus meningkat dan mencapai USD 2,5 miliar atau sekitar Rp 41,4 triliun pada tahun 2025, karena meningkatnya nilai kekayaan dalam aset kripto dan adopsi yang semakin luas. Keuntungan unik dari sumbangan kripto, terutama dalam situasi darurat, adalah kecepatan transaksi yang bisa diselesaikan dalam hitungan menit, tanpa melalui perantara seperti bank. Dalam kondisi bencana di daerah seperti Myanmar atau Thailand, kripto dapat mencapai bantuan langsung ke penerima melalui dompet digital tanpa memerlukan proses transfer konvensional. Selain itu, Binance Charity, lembaga filantropi dari bursa kripto Binance, serta pendirinya Changpeng Zhao (CZ) juga turut memberikan bantuan kepada korban dampak bencana gempa di Myanmar dan Thailand. Sebelum melakukan investasi dalam kripto, disarankan untuk melakukan penelitian dan analisis yang baik karena setiap keuntungan atau kerugian merupakan tanggung jawab pembaca.
Prediksi Pertumbuhan Donasi Kripto Rp 41 Triliun 2025
