Wile E. Coyote mendapat sorotan kembali berkat mantan insinyur NASA dan YouTuber Mark Rober. Video yang diunggah beberapa minggu yang lalu memperlihatkan Tesla Model Y melaju melalui dinding palsu saat sistem Full Self-Driving (FSD) seharusnya aktif. Eksperimen ini bertujuan untuk menguji sistem bantuan pengemudi Tesla yang hanya bergantung pada kamera, tanpa radar atau LiDAR. Namun, kontroversi muncul setelah beberapa pihak menuding bahwa pengujian tidak objektif dan menggunakan Autopilot, bukan FSD.
Sebuah video baru dari Kyle Paul kemudian diluncurkan, menunjukkan perbandingan performa Autopilot dan FSD pada mobil listrik Tesla yang lebih tua dan lebih baru. Hasilnya mengungkapkan bahwa mobil dengan hardware dan software terbaru memiliki kemampuan deteksi rintangan yang lebih baik. Meskipun situasi yang diuji jarang terjadi di kehidupan nyata, hal ini memicu diskusi tentang kebijakan Tesla yang hanya mengandalkan kamera sebagai sensor.
Perbedaan performa antara Tesla Model Y lama dengan hardware generasi ketiga dan Tesla Cybertruck baru dengan hardware generasi keempat sangat signifikan. Dengan penggunaan kamera yang lebih canggih dan kemampuan pemrosesan video yang lebih baik, Cybertruck mampu mendeteksi rintangan secara lebih efektif. Meskipun Tesla mungkin akan melakukan pembaruan untuk meningkatkan kemampuan mobil lama, namun terdapat keraguan apakah hal tersebut akan cukup signifikan. Menariknya, Tesla terus melakukan inovasi pada hardware dan software mereka, memberikan harapan bagi perkembangan teknologi autonomous driving di masa depan.