Impor Telur, Langkah AS untuk Menstabilkan Harga Telur
Pemerintah Amerika Serikat (AS) merencanakan impor telur dari Turki dan Korea Selatan untuk menekan harga telur yang tinggi di pasar domestik. Langkah ini diambil setelah epidemi flu burung meningkat, menyebabkan petani AS harus memusnahkan puluhan juta ayam. Saat ini, harga telur telah melonjak lebih dari 65% selama setahun terakhir dan diharapkan akan terus naik seiring waktu.
Menteri Pertanian AS, Brooke Rollins, menyatakan bahwa mereka berencana untuk mengimpor ratusan juta telur dalam jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan pasar. Selain Turki dan Korea Selatan, AS juga sedang melakukan pembicaraan dengan negara lain untuk mengamankan pasokan telur. Meskipun belum diungkapkan secara spesifik negara mana yang dimaksud, pola kerjasama sudah mulai terjalin.
Asosiasi unggas Polandia dan Lithuania juga dilaporkan telah dikontak oleh kedutaan besar AS untuk membahas kemungkinan ekspor telur ke pasar Amerika. Mereka mengkonfirmasi bahwa sejak bulan Februari, kedutaan Amerika di Warsawa telah menanyakan apakah Polandia tertarik untuk mengekspor telur ke AS.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pasokan telur dapat terpenuhi dan harga telur di AS stabil kembali. Rollins pun optimis bahwa ketika populasi ayam sudah pulih, mereka dapat kembali bergantung pada pasokan telur internal dan mengurangi ketergantungan pada impor. Selain itu, langkah ini juga diharapkan dapat membantu petani dan industri telur lokal untuk bangkit kembali setelah mengalami tantangan yang besar.