REN, sebelumnya dikenal sebagai Republic Protocol, adalah protokol jaringan terbuka yang dirancang untuk memfasilitasi interoperabilitas dan likuiditas antara berbagai platform blockchain. Ren meluncurkan RenVM, mesin virtual mainnetnya, pada bulan Mei 2020 setelah berhasil menyelesaikan penawaran koin senilai USD 4 juta pada tahun 2018. Token kripto utilitas REN dikenal sebagai REN Coin.
Pada perdagangan terakhir, REN Coin mencatatkan kinerja kurang baik dengan harga mencapai Rp 175,34 dan volume perdagangan sekitar Rp 55,8 miliar dalam 24 jam terakhir, mengalami penurunan sebesar 13,43 persen. REN Coin saat ini menempati peringkat 1.004 dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 175,3 miliar. Meskipun peredaran suplai REN Coin mencapai 999 juta, suplai maksimalnya tidak tersedia.
REN Coin berperan sebagai ikatan untuk node yang menjalankan RenVM, yang dikenal sebagai Darknodes. Tujuan Ren adalah untuk memfasilitasi interopabilitas dan aksesibilitas keuangan terdesentralisasi (DeFi) dengan mengatasi kendala likuiditas antara berbagai blockchain.
Didirikan oleh Taiyang Zhang pada tahun 2017, Ren awalnya dikenal sebagai Protokol Republik dan diumumkan pertama kali pada Januari 2018. Zhang memiliki pengalaman dalam dunia cryptocurrency dan sebelumnya mendirikan Virgil Capital, sebuah manajer investasi kripto. Ren juga melibatkan Jaz Gulati, salah satu pendiri Neucode yang bekerja sebagai pengembang perangkat lunak untuk proyek ini.
Penyediaan informasi di atas adalah untuk keperluan edukasi saja dan pembaca dihimbau untuk melakukan analisis dan riset sebelum melakukan aktivitas investasi di bidang cryptocurrency. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi yang diambil dan kerugian yang mungkin timbul dari aktivitas tersebut.