Investor Siap Borong Bitcoin Jika Harga Turun ke Level USD 1,00

by -8 Views

Bitcoin mengalami penurunan tajam di bawah USD 84.000 atau setara Rp 1,37 miliar (asumsi kurs Rp 16.370 per dolar AS), mencatat penurunan lebih dari 5% dalam 24 jam terakhir. Pelemahan mata uang digital ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif sebesar 25% pada Uni Eropa. Trump menegaskan bahwa keputusan tarif ini telah dibuat dan akan segera diumumkan, dengan tarif yang ditetapkan sebesar 25%.

Tindakan ini juga disertai dengan kritik dari Trump terhadap kebijakan perdagangan UE, di mana ia berpendapat bahwa UE didirikan untuk merugikan AS. Ketidakpastian akibat kebijakan tarif ini berdampak tidak hanya pada pasar kripto, tetapi juga pasar saham. Meskipun awalnya Dow Jones Industrial Average mengalami kenaikan, namun akhirnya berbalik turun 0,4% di akhir sesi. S&P 500 juga mengalami penurunan tipis kurang dari 0,1%, sedangkan Nasdaq Composite masih mencatat kenaikan kecil sebesar 0,1%.

Sebelum pelemahan ini, Bitcoin sempat mencapai level USD 85.000 pada awal bulan, namun menurut Alex Thorn dari Galaxy Digital, mata uang digital ini tidak memiliki support yang kuat di antara kisaran USD 75.000 hingga USD 85.000. Menurut Thorn, pergerakan antara kisaran ini hanya terjadi dengan sangat cepat pada bulan November, sehingga pasar mungkin ingin menguji kembali kisaran tersebut.

Tidak hanya Bitcoin yang tertekan, mata uang kripto lainnya seperti Ether (ETH), BNB, dan Solana juga mengalami penurunan dalam tengah aksi jual besar-besaran di pasar kripto. Kondisi pasar ini menunjukkan dampak dari kebijakan tarif yang diumumkan oleh Trump terhadap UE.

Source link