Harga Bitcoin mengalami konsolidasi di bawah level psikologis USD 100.000 setelah penurunan yang signifikan karena peretasan terbesar dalam sejarah kripto. Bitcoin berhasil mencapai level tertinggi mingguannya di USD 98.940 sebelum turun mendekati USD 94.800 dalam tiga hari terakhir. Pola bearish engulfing yang terbentuk menunjukkan tekanan jual yang kuat, mengakibatkan likuidasi lebih dari USD 600 juta di pasar kripto. Peretasan besar di Bybit juga berkontribusi pada penurunan tersebut dengan kerugian aset sekitar USD 1,4 miliar dalam bentuk Ethereum (ETH), yang membuat Bitcoin gagal mencapai level USD 100.000 dan kembali ke fase konsolidasi.
Selain peretasan Bybit, laporan ekonomi terbaru dari Amerika Serikat juga menekan pasar kripto. Indeks PMI sektor jasa mencatat level terendah dalam dua tahun terakhir, menandakan pelemahan ekonomi. Data ekonomi penting di minggu yang akan datang seperti keyakinan konsumen, data penjualan rumah baru, dan laporan PDB kuartal keempat juga diperkirakan mempengaruhi pasar lebih lanjut. Pertumbuhan ekonomi AS yang lebih tinggi dari perkiraan bisa mengurangi peluang pemangkasan suku bunga, yang pada gilirannya dapat menekan aset berisiko termasuk Bitcoin.
Di sisi lain, laporan Core Personal Consumption Expenditures (PCE) bulan Januari yang menjadi indikator utama inflasi bagi Federal Reserve dan sidang Komite Perbankan Senat AS terkait aset digital, serta laporan keuangan dari perusahaan besar seperti Nvidia juga dapat berdampak pada pasar kripto. Semua hal ini akan mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin dan aset kripto lainnya dalam waktu dekat.