Pasar kripto telah terpengaruh oleh kebijakan pemerintah AS, memicu prediksi koreksi harga di masa mendatang. Menurut trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur, sentimen fear mendominasi investor saat ini, terutama karena ketidakpastian makroekonomi akibat kenaikan inflasi AS dan penundaan pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Meskipun demikian, Bitcoin masih di atas level USD 95.000, menjaga tren bullish jangka panjang dan memberikan kesempatan akumulasi bagi investor institusional. Namun, laporan Bitfinex menunjukkan volatilitas Bitcoin yang terendah dalam sejarah, membuat pasar tanpa arah. Potensi penurunan lebih lanjut terjadi karena Inter-Exchange Flow Pulse (IFP) Bitcoin berubah menjadi bearish pertama kalinya sejak Juni 2024. Pasar opsi kripto juga masih menunggu kebijakan konkret dan volatilitas yang rendah membuat pergerakan harga kripto lebih dipengaruhi oleh faktor makroekonomi. Meskipun ada kemungkinan Bitcoin turun ke USD 90.000 jika menembus support USD 94.000, namun jika pulih dan melampaui USD 100.000, pemulihan harga bisa berlanjut ke level tertinggi sebelumnya di USD 106.012. Sebagai disclaimer, keputusan investasi harus dipertimbangkan dengan baik dan Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang mungkin terjadi.
Peluang Pasar Kripto di Era Kebijakan Trump
