Pada hari Minggu, ribuan warga Palestina di Gaza utara harus menunggu di jalan yang diblokir untuk kembali ke rumah mereka. Di tengah proses tersebut, tentara Israel diduga menghalangi warga Palestina untuk mendekat, yang menyebabkan frustrasi di antara para warga. Warga ini berbaris di Gaza Tengah, menunggu jalan dibuka, dengan beberapa menggunakan kendaraan dan yang lainnya berjalan kaki.
Mengapa harus menunggu begitu lama? Para warga Palestina ini merasa sedih karena mereka tidak tahu apakah rumah mereka masih berdiri di kampung halaman mereka. Namun, mereka tetap bersemangat dan ingin pulang serta mendirikan tenda di dekat reruntuhan rumah mereka. Pada hari itu, para saksi melaporkan bahwa banyak orang harus tidur semalam di jalan karena harus melewati posisi militer Israel di koridor Netzarim di tengah Jalur Gaza.
Sayangnya, beberapa warga Palestina terluka dan bahkan ada yang tewas akibat tembakan dari Israel. Pihak medis juga melaporkan bahwa kendaraan seperti mobil, truk, dan becak dilengkapi dengan muatan berat seperti kasur dan makanan, yang digunakan sebagai tempat berlindung sementara bagi warga Palestina yang telah mengungsi selama lebih dari setahun.
Perjanjian yang sudah disepakati antara mediator Mesir, Qatar, dan AS seharusnya memungkinkan warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke rumah mereka. Namun, perjanjian tersebut terancam oleh masalah karena Israel menyalahkan Hamas atas ketidakpatuhan terhadap kesepakatan tersebut. Meskipun begitu, para mediator berusaha untuk menyelesaikan perselisihan dan membebaskan sandera secepatnya.
Sementara itu, bahwa pembicaraan masih terus berlangsung antara Hamas dan Israel untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Beberapa kemajuan telah dicapai, tetapi proses tersebut membutuhkan waktu lebih lanjut untuk mencapai titik temu. Para warga Palestina terpaksa menunggu dengan sabar untuk kembali ke rumah dan kembali ke kehidupan mereka sehari-hari.