Pembeli Gas Pipa Gas Cisem 1 yang Beroperasi Dengan Harga Rp 1,17 T

by -34 Views

PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai anak perusahaan dari PT PGN Tbk (PGAS) yang merupakan Subholding Gas Pertamina mengungkapkan bahwa terdapat berbagai konsumen pembeli gas yang disalurkan melalui Jaringan Pipa Gas Transmisi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap 1.

Direktur Utama Pertagas, Gamal Imam Santoso mengungkapkan bahwa saat ini Pertagas menjadi operator proyek pipa gas dengan nilai kontrak Rp 1,17 triliun yang membentang sepanjang 62 Kilometer dari Batang-Semarang. Salah satu konsumen gas dari Pipa Transmisi Cisem 1 adalah PT PGN Tbk (PGAS) yang mendistribusikan gasnya ke dua kawasan industri, yaitu di Kendal, Jawa Tengah, dan Batang, Jawa Tengah.

Selain untuk kawasan industri, gas dari Pipa Gas Transmisi Cisem Tahap 1 juga dialirkan untuk proyek Jaringan Gas untuk rumah tangga (Jargas) yang sudah tersedia di wilayah Wijayakusuma, Semarang. Jargas tersebut direncanakan akan terus diperluas dengan pengembangan dari pemerintah untuk menyalurkan gas di berbagai wilayah.

Pertagas merupakan operator dalam pengoperasian Pipa Gas Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap 1. Fasilitas penerima gas proyek Pipa Cisem Tahap 1 berada di Onshore Receiving Facility (ORF) Tambak Rejo, Semarang, Jawa Tengah. Gas bumi dialirkan dari Lapangan Jambaran Tiung Biru dan beberapa lapangan gas lainnya melalui Pipa Gresik – Semarang (Gresem) yang dikelola di ORF Tambak Rejo sebelum disalurkan ke konsumen.

Pipa Cisem Tahap 1, Ruas Semarang-Batang dibangun untuk memenuhi kebutuhan Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Aset tersebut dibangun oleh Kementerian ESDM menggunakan dana APBN sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan dikelola oleh Lemigas dan Pertamina Gas (Pertagas) sebagai Operation & Maintenance (O&M).

Sebelum menyalurkan gas ke KIT Batang, Pertagas juga telah menyalurkan gas ke kawasan industri di Kendal melalui Pipa Cisem Tahap 1. Proyeksi potensi industri yang dapat menggunakan gas dari Pipa Cisem-1 di Kendal dan Batang dapat mencapai sekitar 40 industri, selain memberikan keuntungan bagi industri, Pipa Cisem juga akan memberikan nilai tambah melalui penyediaan gas untuk rumah tangga.

Ditjen Migas Kementerian ESDM mencatat bahwa bila proyek Pipa Cisem tuntas termasuk Tahap 2, maka terdapat potensi penyaluran gas untuk jaringan gas kota (Jargas) minimal 5 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau setara dengan 300.000 sambungan rumah tangga. Ini diharapkan dapat mengurangi subsidi LPG, menghemat devisa dari impor LPG, serta meningkatkan pendapatan hulu migas dan PNBP iuran BPH Migas.