Israel melakukan serangan militer ke Lebanon, menimbulkan reaksi dari dunia.

by -46 Views

Pasukan Israel telah resmi melakukan serangan darat ke Lebanon. Pada Selasa (1/10/2024) dini hari, Israel mengumumkan bahwa serangan darat terbatas dilakukan ke Lebanon dengan tujuan menyerang Hizbullah. Israel telah melakukan serangan udara di wilayah Kola di ibu kota Lebanon, Beirut sejak pekan lalu dan dalam serangan tersebut, pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, tewas. Berikut adalah update terkait situasi di wilayah tersebut, berdasarkan informasi dari berbagai sumber yang dikumpulkan oleh CNBC Indonesia.

Pasukan Israel telah meminta warga di Lebanon selatan untuk segera mengungsi dari rumah mereka. Mereka mengeluarkan peringatan “mendesak” kepada penduduk 25 desa untuk meninggalkan rumah mereka segera. Mereka menyatakan bahwa setiap rumah yang digunakan oleh Hizbullah sebagai fasilitas militer akan menjadi target. Penduduk diminta untuk menuju utara Sungai Awali, sekitar 60 km dari perbatasan, dan harus menjauhi Sungai Litani. Hizbullah membantah klaim bahwa pasukan Israel telah menyeberang ke Lebanon selatan setelah Israel mengumumkan serangan terbatas di sana.

Ali Rizk, seorang analis urusan politik dan keamanan, menyatakan bahwa pasukan Israel berusaha untuk menguasai pejuang Hizbullah di Lebanon selatan, namun mereka berhasil dipukul mundur. Hizbullah siap menghadapi pasukan Israel yang mencoba menyeberang ke Lebanon. Selain tekanan dari Israel, Hizbullah juga menghadapi tekanan dari faksi-faksi oposisi di Lebanon yang telah lama melihat Hizbullah sebagai pihak yang kuat dan menguasai negara.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, berbicara dengan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, tentang serangan darat di Lebanon selatan. Mereka sepakat untuk membongkar infrastruktur serangan di perbatasan utara untuk mencegah serangan Hizbullah terhadap warga Israel. Amerika Serikat juga merespon serangan darat Israel, menawarkan dukungan kepada Israel dan mengeluarkan peringatan kepada Iran.

PBB telah memperingatkan tentang kemungkinan invasi darat skala besar di Lebanon oleh Israel. Kremlin juga menyatakan prihatin dengan aktivitas militer Israel di Lebanon. Menteri Qatar mengkritik serangan Israel dan meminta untuk menghentikan agresi tersebut. Menteri Luar Negeri Inggris menekankan pentingnya mencegah konflik regional di Timur Tengah, dan Spanyol mendesak Israel untuk menghentikan serangan darat ke Lebanon selatan.