Israel Meluas Perang Arab Siaga, Bom Negara Baru, WHO Lakukan Evakuasi Besar

by -23 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Israel dilaporkan melakukan dua serangan baru ke Suriah, beberapa waktu lalu. Serangan pertama dilaporkan menghantam daerah Quneitra sementara serangan kedua menghantam daerah Al-Rafeed. Israel sendiri membenarkan hal tersebut seraya mengklaim satu anggota Hizbullah tewas dan seorang “pelaku teror” di Israel menjadi target operasi. Hal senada juga diutarakan pemantau perang independen, Kamis. Dikatakan dua orang tewas dalam serangan di area Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Suriah. Mereka diyakini terkait kelompok Hizbullah di Lebanon. Israel sendiri sebelumnya kerap saling membalas tembakan ke kelompok bersenjata proksi Iran tersebut di perbatasannya dengan Lebanon. “Dua warga negara menjadi martir karena serangan pesawat nirawak Israel yang menargetkan kendaraan sipil dengan rudal” di jalan Damaskus-Quneitra, di provinsi Quneitra,” ujar kantor berita resmi Suriah, SANA, dikutip AFP, Jumat (13/9/2024). “Mereka yang tewas adalah seorang anggota yang bekerja dengan Hizbullah Lebanon dan bertanggung jawab untuk merekrut warga Suriah di daerah tersebut… dan mengangkut senjata… bersama asistennya,” lapor pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Assi Manusia (HAM). Belum ada komentar resmi dari pemerintah Suriah soal ini. Namun, , menurut otoritas Suriah, serangan Kamis terjadi beberapa hari setelah serangan Israel yang menewaskan 18 orang di provinsi tengah Hama. Observatory sempat mengatakan serangan tersebut menewaskan 27 orang termasuk enam warga sipil. Israel menargetkan “area penelitian ilmiah” dan lokasi lain di wilayah Masyaf di provinsi itu. Perlu diketahui Israel dan Suriah berbagi Dataran Tinggi Golan. Pada tahun 1967 Israel mencaploknya dalam sebuah tindakan yang sebagian besar tidak diakui oleh masyarakat internasional. Pemerintah Suriah sendiri telah berupaya untuk menjauh dari konflik Israel-Hamas. Karena dampaknya telah menimbulkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan evakuasi medis terbesar di Gaza sejak 7 Oktober. WHO mengatakan setidaknya 97 pasien yang sakit dan terluka parah dari wilayah Palestina yang dilanda perang akan dibawa ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), untuk perawatan khusus. Lembaga PBB itu mengatakan sedikitnya seperempat dari mereka yang terluka dalam perang Israel dan Hamas tersebut mengalami “cedera yang mengubah hidup”. Para pasien dan 155 pendamping pertama-tama dipindahkan dari empat lokasi di Gaza ke sebuah rumah sakit di pusat wilayah tersebut sebelum diterbangkan ke Abu Dhabi. “Ini adalah evakuasi terbesar dari Gaza sejak Oktober 2023,” kata perwakilan WHO untuk wilayah Palestina, mengatakan kepada wartawan, Rik Peeperkorn. “Para pasien, termasuk 45 anak-anak, menderita berbagai macam penyakit seperti kanker, serta trauma serius dan cedera lainnya,” katanya lagi mengutip AFP. “Kami hanya punya sedikit waktu,” jelas Peeperkorn. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza sedikitnya 41.118 orang tewas dalam serangan Israel ke Gaza, sejak Oktober. Sementara lebih dari 95.000 orang terluka.

(pgr/pgr)